Yogyakarta, tvOnenews.com - Tingkat okupansi hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) jauh dari target yang ditetapkan selama libur lebaran 2024.
Secara akumulasi, tingkat okupansi hotel pada periode 8-14 April hanya mencapai 80 persen.
Bahkan, kebijakan pemerintah yang memperbolehkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk work from home (WFH) juga belum mampu mendongkrak target.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan, tingkat okupansi hotel pada lebaran tahun ini selain belum mencapai target juga lebih menurun daripada lebaran pada 2023 lalu.
"Okupansi sampai Senin (15/4/2024) kemarin, 80 persen. Target 90 persen diperkirakan 85 persen sekian ternyata melorot jadi 80 persen. Ini turun dibandingkan lebaran 2023 sekitar 90 persen," katanya ditemui di sela Halalbihalal di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Selasa (16/4/2024).
Deddy menyebut, belum tercapainya target okupansi karena banyak hotel, resort, homestay dan penginapan baru yang bukan anggota PHRI. Rata-rata wisatawan memilih homestay di desa-desa yang bisa dihuni satu keluarga.
Penyebab lainya, wisatawan pilih menunda berwisata ke DIY karena terdampak macet khususnya ruas jalan menuju daerah ini. Salah satu contohnya fungsional tol yang harusnya dibuka ternyata ditutup selama dua hari. Penutupan tersebut menyebabkan wisatawan lebih memilih berwisata ke Semarang, Salatiga dan Solo.
"Ke arah Yogyakarta baru hari berikutnya. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita bukan hanya PHRI melainkan stakeholder pariwisata yang lain maupun OPD terkait," ungkapnya.
Padahal, momentum libur lebaran menjadi peluang untuk menambah daya tarik dan lama tinggal wisatawan. Untuk itu, PHRI DIY mendorong Pemda setempat untuk membuat event selama libur lebaran.
Harapannya, bisa menambah lama tinggal wisata yang merata di 5 kabupaten/kota di DIY. Terlebih sekarang ini, daya beli masyarakat juga menurun.
Selanjutnya, juga dipengaruhi mahalnya tiket pesawat. Sehingga pemudik lebih pilih menggunakan moda transportasi darat ketimbang udara.
Ditanya soal kebijakan WFH bagi ASN apakah berdampak pada okupansi hotel, Deddy menyebut, tidak ada pengaruh. Sebab, mereka lebih banyak pulang ke daerahnya kemudian istirahat untuk persiapan bekerja keesokannya. (scp)
Load more