Kemudian di sekitaran Stadion Mandala Krida, ia meminta, tempat pembuangan sampah (TPS) di depan Stadion agar dipindahkan. Dikarenakan, berdekatan dengan penjual kuliner di sepanjang trotoar Stadion Mandala Krida.
"Padahal kita lewat aja kecium bau sampahnya apalagi yang makan di situ. Juga di Stadion Mandala Krida sering diadakan acara sehingga banyak tamu luar. Sehingga (TPS) bisa diganti dimana gitu tempat pembuangan sampahnya jangan disitu," ucapnya.
Senada warga lainnya, Ayu mengatakan, sampah yang berserakan di jalan membawa dampak buruk bagi Yogyakarta sebagai kota pariwisata yang dimana setiap hari ada wisatawan yang datang ke kota ini.
"Jadi sangat membuat tidak nyaman. Selain tidak enak dilihat, juga baunya kadang mengganggu. Juga sangat memalukan karena Yogya yang dulu tidak seperti ini," ungkapnya.
Sebagai warga Kota Yogyakarta, ia berharap, pemerintah lebih membenahi lagi penataan untuk pembuangan sampah di daerah ini.
"Supaya tidak sampai menumpuk dan berhari-hari serta dipermudah juga dalam pembuangan sampahnya. Saya pengin Yogya bersih, tidak ada sampah. Selain kami sebagai warga Kota Yogyakarta senang, wisatawan juga pasti lebih senang lagi," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, layanan pengangkutan sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul atau disingkat Kartamantul ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan mulai dibatasi.
Hingga 30 April mendatang, pengangkutan sampah ke TPA tersebut secara resmi hanya dilayani 4 hari. Hal ini dilakukan untuk penataan TPA Piyungan jelang penutupan permanen pada akhir bulan ini. (scp/buz)
Load more