Yogyakarta, tvOnenews.com - Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta (Kejati DIY) menggeledah PT Taru Martani di Jalan Kompol Bambang Suprapto No 2A Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta dan rumah dinas direktur utama PT Taru Martani di Jalan Tunjung, Baciro, Senin (29/4/2024).
Dalam penggeledahan ini, tim penyidik berhasil menyita uang tunai senilai Rp 80 juta, beberapa barang elektronik dan berkas dokumen. Serta menyegel beberapa kendaraan.
"Penggeledahan dilakukan berdasarkan surat perintah Kepala Kejati DIY dan surat perintah penyidikan Kepala Kejati DIY tentang dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan operasional PT Taru Martani pada 2022-Mei 2023," kata Kasi Penerangan Hukum Kejati DIY, Herwatan, Selasa (30/4/2024).
Atas serangkaian tindakan penyidik menurut cara yang diatur dalam undang-undang dan mengumpulkan alat bukti sehingga dengan bukti permulaan yang cukup diduga keras telah ada tindak pidana melanggar Primair : Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dan ditambah dengan UU No. 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, Subsidair : Pasal 3 jo Pasal 18 UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dan ditambah dengan UU No. 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, terdapat alasan dan dugaan bahwa benda tersebut di duga kuat berkaitan dengan Tindak Pidana Korupsi dalam Pengelolaan Operasional PT Taru Martani Tahun 2022–Mei 2023.
Disampaikan Herwatan, penggeledahan di rumah dinas Dirut PT Taru Martani, tim penyidik berhasil menyita uang tunai senilai Rp 80 juta, 9 arloji, dokumen, handphone, dan flashdisk. Serta menyegel mobil dan motor.
"Kalau di kantor PT Taru Martani, tim penyidik menggeledah ruang direktur, kepala divisi keuangan dan ruang arsip keuangan. Tim menyita beberapa dokumen arsip keuangan, laptop, handphone dan flashdisk," imbuh Herwatan.
Sebelumnya, pada Senin (22/4/2024) lalu, Tim Penyidik Kejati DIY telah menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan. Juga telah memanggil saksi dari unsur PT Taru Martani yaitu direksi dan komisaris.
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat DIY 2023 terkait Pengawasan dengan Tujuan Tertentu Pemeriksaan atas Pengelolaan Operasional PT Taru Martani 2022 dan 2023 (sampai dengan Mei) terdapat beberapa temuan. Salah satu temuan dimaksud adalah terdapat aktivitas investasi yang tidak sesuai ketentuan dan belum dipertanggungjawabkan minimal sebesar Rp 17.446.132.000,00.
Serta berdasarkan Laporan Keuangan PT Taru Martani 2022 (audited) berupa Neraca per 31 Desember 2022 pada akun Kas dan Setara Kas dengan saldo Rp 43.358.616.547,00 diketahui bahwa nilai akun tersebut antara lain berupa Investasi Sementara Trading dengan saldo sebesar Rp 17.500.000.000,00. Pada Neraca per 31 Mei 2023 (non-audited), saldo Investasi Sementara Trading bertambah sebesar Rp 1.200.000.000,00 sehingga menjadi Rp 18.700.000.000,00.
Sehubungan adanya aktivitas investasi emas di PT Midtou Aryacom Future, pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT Taru Martani Tahun Buku 2022 yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 29 Desember 2021 dan dituangkan dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas Taru Martani Akta Notaris Muhammad Firdauz Ibnu Pamungkas, S.H. Nomor 29 tanggal 29 Desember 2021, tidak terdapat rencana investasi trading.
Bahwa seseorang dalam PT Taru Martani tersebut melakukan investasi emas derivatif melalui PT Midtou Aryacom Future, akun dengan login nomor xxxxx sejak September 2022 dengan nomor xxxxx sejak tanggal Oktober 2022.
Bahwa pembukaan akun investasi nomor xxxxx berasal dari Kas PT Taru Martani, data yang digunakan untuk pembukaan akun adalah data pribadi seseorang dalam PT Taru Martani tersebut, bukan atas nama perusahaan. (scp/dan)
Load more