Di beberapa wilayah seperti Kabupaten Sleman dan Bantul, kata Norma, calon kepala daerah yang diusung PDIP hanya menduduki posisi wakil bupati maka petahana ketika maju harus mencari kendaraan lain dan itu yang menurutnya menjadi seru.
Namun, dengan prestasi DIY yang memperoleh penghargaan sebagai penyelenggara pemilu terbaik akan bisa meredam hal tersebut.
Adapun, soal nama-nama calon yang sudah mulai bermunculan, nantinya partai politik (parpol) akan melakukan survei yang mana riset ini didanai oleh calon.
"Seperti Bu Sri Kustini belum dapat kendaraan. Karena PDIP ternyata mencalonkan wakilnya Danang Maharsa. Terus PAN mengusung anaknya pak Totok Daryanto. Situasinya tidak bisa dipastikan basisnya partai atau tokoh," terang Dosen Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora tersebut.
Berdasarkan pengalaman Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu, semua orang akan sadar bahwa data riil di lapangan sangat vital.
Dengan demikian, partai-partai akan mendekat terhadap siapa calon yang populer berdasarkan survei. Misalkan seimbang, partai-partai yang merasa masih punya peluang terutama PDIP dan Partai Gerindra akan mendorong lebih jauh. Sedangkan, partai-partai kecil yang memiliki calon menarik namun tidak punya kendaraan akan bergerilya. (scp/buz)
Load more