Gunungkidul, DIY - Sejak Senin (03/01/2022) lalu, sekolah di Kabupaten Gunungkidul telah memulai pembelajaran tatap muka (PTM) penuh 100 persen. Namun, dalam pelaksanaannya menimbulkan dilema pada penerapan protokol kesehatan.
Ada sedikit kendala, lanjut Agus, yakni pada meja kelas yang diperuntukkan bagi dua siswa.
"Kalau kapasitas penuh tiga puluh anak dalam kelas, tentunya aturan jaga jarak jadi terabaikan," jelas Agus.
Sementara kalau dua ruang jadi satu kelas, tenaga pendidik ruang kelas tidak mencukupi. Hal inilah yang akhirnya menjadi alasan tetap membagi pembelajaran menjadi dua sesi.
"Sistem ini terpaksa kami lakukan agar semua murid bisa masuk sekolah di hari yang sama," imbuh Agus.
Senada, disampaikan juga oleh Lilik Haryanto, Kepala SMP N 3 Wonosari. Dilema seperti ini dirasakan sebagian besar sekolah yang sudah melaksanakan PTM penuh.
Load more