Sekarang ini, kebijakan itu diterapkan untuk semua jalur mandiri di 5 jenjang kecuali bagi subsidi 100 persen. Adapun, kata Farid, uang pangkal itu dapat diangsur sebanyak 2 kali selama 2 semester.
Dengan adanya uang pangkal menurutnya memberikan intimidasi secara psikologis bagi calon mahasiswa baru (maba) UGM. Terlebih, kebijakan dirilis setelah pendaftaran ujian jalur mandiri.
Karena itu, ia ingin memitigasi hal tersebut supaya penerimaan mahasiswa baru di UGM berkeadilan.
Melalui kemah ini, Farid berharap para mahasiswa yang melaksanakan aksi dapat berdialog secara efektif dengan rektor sebagai pengampu keputusan tertinggi di UGM.
"Mungkin beberapa waktu lalu, yang hadir Sekretaris UGM cuma dari kami memiliki komitmen untuk sebisa mungkin berkomunikasi dengan bu rektor. Kalau dengan rancangan sampai 3 Juni ibu rektor tidak bisa hadir dan goalnya tidak tercapai, kita akan berkemah disini sampai IPI dicabut," tegasnya.
Bahkan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan melakukan eskalasi mahasiswa sebesar-besarnya.
Senada, peserta aksi lainnya, Pasquale mengungkapkan hal serupa.
Load more