Riyan berharap dengan percepatan vaksinasi untuk anak maka aktivitas pembelajaran dan ekonomi masyarakat segera pulih.
"Semoga vaksinasi yang dilakukan terus menerus dan berkelanjutan ini dapat semuanya sehat, semuanya kembali normal, ekonomi tumbuh, masyarakat ingin berlibur kemudian pelajar dan mahasiswa keinginan kembali belajar bisa tercapai." Ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Condongcatur, Sulasmi mengatakan, sebelum para siswa divaksin, sekolahnya menerapkan PTM 50%. Hal ini mengacu pada surat edaran dari perserikatan Muhammadiyah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman.
"Kalau selama ini kita tetap mengikuti edaran dari perserikatan dan juga dari Dinas Pendidikan itu masih 50% anak masuk seminggu dua kali, tidak ada shif Alhamdulillah karena ruangan kita sangat banyak jadi hanya satu shif dan setiap harinya hanya tiga jam pelajaran," terangnya.
Setelah seluruh siswa divaksin, lanjut Sulasmi, pihaknya siap memulai PTM 100%. Namun saat ini, sekolahnya masih menunggu surat edaran dari Dinas Pendidikan Sleman terkait pelaksanaan PTM persen.
"Kalau rencana PTM 100 persen, kami tetap menunggu edaran dari dinas tetapi kalau kita kan sekolah Muhammadiyah edaran dari Majelis Dikdasmen PWM Yogyakarta sudah keluar bahwa di sana di dalam edaran tertulis kita boleh melakukan PTM 100 persen setiap hari enam jam apabila guru dan siswanya sudah vaksin 80 persen. Kita nanti akan memadukan antara edaran dari perserikatan dan dinas, kalau (edaran) dinasnya sudah keluar Insya Allah kami siap PTM persen," pungkasnya. (Andri Prasetiyo/mii)
Load more