Yogyakarta, tvOnenews.com - Dampak penutupan TPST Piyungan di Bantul Yogyakarta mengakibatkan munculnya kembali tumpukan sampah di sejumlah titik di Kota Yogyakarta, Jumat (7/6/2024). Bau sampah pun menyebar dan dirasakan mengganggu aktivitas warga.
Salah satu lokasi tumpukan sampah yakni di pembatas jalan di sisi selatan Pasar Demangan. Tampak plastik - plastik berisi sampah menumpuk di pembatas jalan sehingga membyat bau dan pemandangan tak sedap.
Akibatnya, banyak warga yang lewat harus menutup rapat hidung untuk mengurangi bau menyengat sampah. Meski seringkali dibersihkan, namun sebagian sampah kembali muncul setiap pagi.
Rafika, salah seorang karyawan di kawasan itu mengaku selalu tergabggu setiap lewat di dekat tumpukan sampah. Ia selalu melihat tumpukan sampah itu dipagi hari.
"Bau banget mas, hampir tiap hari, sama itu juga ada di jalan deket balayasa itu, pengok apa ya juga bau. Ganggu banget sih mas," jelasnya.
Fika juga menyebutkan bahwa tumpukan sampah di pemisah jalan itu muncul pagi, dan saat sore terkadang sudah dibersihkan.
"Kemarin pagi sempat banyak, trus siang udah hilang gitu. Tapi ini muncul lagi juga sampah sampahnya. Setiap pagi selalu ada ini," jelasnya.
Tak hanya warga sekitar, sebagian pengguna jalan juga terpaksa menghirup bau tak sedap karena lokasi didekat lampu merah perempatan.
Gusdi salah satu warga Tegalrejo Kota Yogyakarta yang sempat melewati tumpukan sampah mengaku hanya bisa menutup rapat hidung menggunakan masker dan menutup helm rapat rapat.
"Ya karena harus berhenti ada lampu merah, baunya menyengatlah. Kota pengguna jalan juga terganggu, pemandangan juga serasa sumpek," jelas Gusdi.
Akibat penutupan TPST Piyungan, kini Pihak Pemkot Yogyakarta telah mengupayakan tiga lokasi pembuangan sampah yaknindi TPS Karangmiri. Nitikan dan Kranon, yang mampu mengolah sampah 120 ton per hari dari total 200 ton sampah yang ada di Kota Yogyakarta. (nur/buz)
Load more