Kulon Progo, DIY - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo mengumumkan ada puluhan orang tua yang menolak anaknya untuk divaksin. Penyebabnya, diketahui lantaran alasan agama serta beberapa diantaranya mengaku masih menunggu vaksin produksi dalam negeri.
Puluhan orang tua siswa itu menolak dengan berbagai sebab. Mayoritas karena alasan agama serta beberapa menolak dengan alasan masih menunggu vaksin produksi Indonesia.
Meski menolak, Fajar mengakui pihaknya tidak bisa memberikan teguran terhadap para orang tua siswa karena tidak ada dasar hukum untuk hal tersebut.
“Terkait dengan penolakan ini, kami di Dinas akan melakukan edukasi melalui tokoh masyarakat, tokoh agama dan dinas pendidikan supaya bersedia melakukan vaksinasi,” ujar Fajar (8/1/2022)
Dinas Kesehatan Kulon Progo hanya bisa melakukan upaya persuasif berupa edukasi kepada orang tua tentang pentingnya vaksin sebagai cara mencegah penularan virus Covid-19.
Selain penolakan, gugus tugas juga mencatat ada sekitar 4.000 anak usia 6-11 tahun yang belum melaksanakan vaksinasi dengan berbagai sebab.
Diantaranya ada 2.000 anak belum divaksin karena tidak datang ke lokasi penyuntikan, 1.800 anak belum dapat divaksin karena sedang sakit serta ada 87 anak menolak untuk melakukan vaksinasi.
Untuk capaian vaksinasi anak di Kulon Progo sendiri, Sekertaris Dinas Kesehatan itu menyampaikan bahwa hingga saat ini prosentase vaksinasi anak usia 6-11 tahun telah menyentuh 76,57 persen atau sudah 27.148 anak disuntik vaksinasi dosis pertama. Sementara untuk total anak-anak yang menjadi sasarannya diketahui berjumlah 35.457 anak.
“Kalau secara keseluruhan termasuk vaksinasi anak, capaian vaksinasi di Kulon Progo telah mencapai 87,2 persen,” imbuh Fajar
Sementata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kulon Progo, Arif Prastowo menyampaikan, terkait dengan penolakan vaksinasi tersebut pihaknya akan meminta kepala sekolah agar menghimbau orang tua siswa untuk mendorong anaknya ikut vaksin.
Diakuinya memang ada beberapa alasan yang membuat orang tua tidak mengijinkan anaknya untuk divaksin.
"Sementara ini belum ada sanksi apapun untuk siswa yang menolak divaksin," ucap Arif. (Ari Wibowo/Buz).
Load more