Karena mengetahui korban di bawah, tersangka lalu mematikan lampu asrama sehingga posisi saat itu gelap dan sempat terjadi pemukulan yang dilakukan tersangka.
Kemudian, korban yang ketakutan lari kencang ke arah selatan asrama. Korban oleh tersangka dikejar termasuk diikuti oleh saudara Yakobus, Petrus, Romeo Baru, Elvis, James dan Yohanes Arnie dengan tujuan melerai.
"Jadi setelah dikejar menurut keterangan tersangka, korban menabrak tembok. Lalu saksi dan tersangka melihat bahwa kedua lubang hidung korban mengeluarkan darah dan saudara Petrus sempat mendudukkan korban namun sudah tidak sadar," kata Probo.
Lebih lanjut, saudara Elvis yang juga emosi terhadap tersangka akhirnya terjadi adu mulut di antara mereka.
Sementara, korban yang tak sadarkan diri dibawa ke RS Hidayatullah. Keesokan harinya atau pukul 07.00 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia.
"Korban meninggal ketika mendapatkan perawatan di rumah sakit kurang lebih 12 jam. Menurut keterangan dokter, hasil ct scan korban, kepalanya retak hingga akhirnya mengeluarkan darah di bagian telinga," ucap Probo.
Akan tetapi, pihak keluarga menyatakan bahwa korban tidak boleh di autopsi dan meminta jenazah segera dipulangkan ke kampung halamannya di Papua Barat Daya.
Load more