Setiap hari, Agus dan tim menayangkan bagaimana dampak gempa bumi dahsyat yang terjadi di Palu. Termasuk memperbaharui jumlah korban dan kerusakan dari sumber resmi.
Melalui siaran tersebut, Agus memiliki tujuan mulia. Menjalankan tugas jurnalistik sekaligus membantu pihak terkait dalam upaya penanganan pasca gempa.
"Bagaimana orang bisa mencari keluarganya yang hilang melalui siaran langsung televisi, serta mengimbau masyarakat jangan panik melalui BMKG," tegasnya.
Namun bukan perkara mudah untuk bisa menghidupkan kembali siaran berita TVRI Sulteng. Sebab tak sedikit karyawannya yang belum berani berangkat ke kantor karena masih trauma.
Apalagi saat itu masih sering terjadi gempa susulan yang membuat masyarakat panik. Ditambah lagi lokasi kantor TVRI Sulteng yang berada di pinggir pantai membuat karyawan trauma melihat air laut.
Agus kemudian memagari kantornya yang mengarah ke laut dan ditutup agar para karyawannya tidak bisa melihat air laut.
Cara lain yang dilakukan Agus agar karyawan dan warga tidak trauma adalah melalui segelas air. Agus meminta mereka menuangkan air putih ke dalam gelas lalu ditaruh di sekitarnya.
Load more