LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Agus Kismadi (Baju polo) saat menceritakan peristiwa gempa Palu kepada peserta UKW Dewan Pers di Yogyakarta. (Dok UKW Dewan Pers)
Sumber :
  • Tim tvOne - Andri Prasetiyo

Jurnalis Senior Agus Kismadi, Berbagi Pengalaman Meliput Bencana Bersama Peserta UKW Dewan Pers

Profesi jurnalis kerap dihadapkan dengan sesuatu yang di luar prediksi, salah satunya bencana alam. Gempa bumi di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terjadi pada 28 September 2018 silam menjadi contoh

Sabtu, 29 Juni 2024 - 19:33 WIB

Yogyakarta, tvOnenews.com - Profesi jurnalis kerap dihadapkan dengan sesuatu yang di luar prediksi, salah satunya bencana alam. Gempa bumi di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terjadi pada 28 September 2018 silam menjadi contoh.

Seorang jurnalis senior bernama Agus Kismadi mengalami hal tersebut saat menjadi Kepala Stasiun TVRI Sulteng. Gempa bumi dengan magnitudo 7,4 tersebut menghancurkan banyak bangunan di Kota Palu, tak terkecuali kantor di tempatnya bekerja.

Agus yang saat ini berusia 62 tahun menceritakan bagaimana dia harus menyelamatkan layar kaca televisi pasca diguncang gempa. Ia juga berbagai kisah ikut membantu memulihkan trauma para korban gempa bumi melalui cara sederhana.

Saat peristiwa gempa terjadi, ia sebenarnya tengah berada di Jakarta. Sebagai pimpinan, ia kemudian bergegas menuju Palu untuk memastikan kondisi kantor dan karyawannya di sana.

Baca Juga :

Namun rencana itu tak bisa terwujud karena Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup lantaran mengalami sejumlah kerusakan. Baru setelah lima hari, bandara dibuka dan ia bisa terbang ke Palu.

Saat sampai di lokasi, ia melihat melihat Palu dalam kondisi gelap gulita. 

"Palu gelap kondisinya, benar-benar mencekam karena ada gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi dalam waktu hampir bersamaan. Dan ini baru pertama kali terjadi di Indonesia," kata dia saat menceritakan kejadian pilu tersebut kepada wartawan peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) fasilitasi Dewan Pers di Yogyakarta, Jumat (28/6/2024).

Foto: Agus Kismadi saat menceritakan peristiwa gempa Palu. (Dok UKW Dewan Pers)

Agus kemudian mendatangi kantor TVRI Sulteng dan melihat sejumlah kerusakan. Hanya ada satu rumah kepala stasiun dan satu pemancar lama yang tersisa.

Akibatnya, siaran TVRI Sulteng tidak bisa mengudara. Terlebih kondisi alat-alat di bagian redaksi hampir seluruhnya rusak.

Dengan jiwanya sebagai seorang wartawan, Agus berinisiatif mengaktifkan kembali siaran TVRI Sulteng yang sempat hilang akibat diguncang gempa. Bermodalkan tiga kamera dan pemancar lama, ia mencoba melakukan siaran langsung bersama karyawannya.

Rupanya usaha Agus tidak sia-sia. Setelah hampir tiga pekan, siaran lokal TVRI Sulteng akhirnya bisa kembali tayang pada 16 Oktober 2018. 

Meski dengan peralatan seadanya, namun TVRI Sulteng bisa kembali siaran dan menayangkan peristiwa gempa bumi di sana. Akan tetapi siaran hanya sebatas Live saja karena keterbatasan personel, alat, dan narasumber.

Setiap hari, Agus dan tim menayangkan bagaimana dampak gempa bumi dahsyat yang terjadi di Palu. Termasuk memperbaharui jumlah korban dan kerusakan dari sumber resmi.

Melalui siaran tersebut, Agus memiliki tujuan mulia. Menjalankan tugas jurnalistik sekaligus membantu pihak terkait dalam upaya penanganan pasca gempa.

"Bagaimana orang bisa mencari keluarganya yang hilang melalui siaran langsung televisi, serta mengimbau masyarakat jangan panik melalui BMKG," tegasnya.

Namun bukan perkara mudah untuk bisa menghidupkan kembali siaran berita TVRI Sulteng. Sebab tak sedikit karyawannya yang belum berani berangkat ke kantor karena masih trauma.

Apalagi saat itu masih sering terjadi gempa susulan yang membuat masyarakat panik. Ditambah lagi lokasi kantor TVRI Sulteng yang berada di pinggir pantai membuat karyawan trauma melihat air laut.

Agus kemudian memagari kantornya yang mengarah ke laut dan ditutup agar para karyawannya tidak bisa melihat air laut.

Cara lain yang dilakukan Agus agar karyawan dan warga tidak trauma adalah melalui segelas air. Agus meminta mereka menuangkan air putih ke dalam gelas lalu ditaruh di sekitarnya.

"Kalau airnya gak bergerak berarti gak ada gempa," ujarnya.

Cara ini diakui Agus cukup efektif untuk memulihkan trauma para korban gempa di Palu. Meski sederhana, tapi lewat metode ini para korban gempa sedikit demi sedikit mulai tidak takut.

Agus mengaku cara ini didapat dari pengalamannya berinteraksi dengan orang-orang dari BMKG. Sebab bukan pertama kali ini Agus terlibat dalam penanganan gempa bumi di Indonesia.

Saat bertugas di TVRI Yogyakarta, Agus pernah mengalami gempa pada 2006. Kemudian saat gempa bumi Lombok 2018, ia juga terlibat aktif di sana.

Melalui beberapa peristiwa tersebut, Agus memotivasi orang lain agar tidak boleh menyerah dalam kondisi apapun. Utamanya kepada para jurnalis yang merupakan profesi mulia.

"Kita gak boleh menyerah, orang lain boleh mengatakan tidak tapi insting jurnalis harus betul-betul diikuti. Show must go on," pungkasnya dengan lantang. (apo/buz).

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Korban Perusahaan Fintech Kembali Aksi Diam di Depan Pengadilan Hubungan Industrial DIY

Korban Perusahaan Fintech Kembali Aksi Diam di Depan Pengadilan Hubungan Industrial DIY

Aksi diam menuntut hak berupa tunggakan gaji, bonus hingga BPJS kembali dilakukan para eks karyawan sebuah perusahaan fintech di Kota Yogyakarta.
OJK Lacak Rekening Terindikasi Judi Online Otomatis Diblokir

OJK Lacak Rekening Terindikasi Judi Online Otomatis Diblokir

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lakukan pelacakan lebih lanjut terkait rekening yang terindikasi berhubungan dengan judi online. OJK akan langsung memblokir..
Ada 6 TPS Rawan di Jakarta, Pj Gubernur Teguh Pastikan Telah Siapkan Langkah Mitigasi

Ada 6 TPS Rawan di Jakarta, Pj Gubernur Teguh Pastikan Telah Siapkan Langkah Mitigasi

Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menegaskan Pemprov DKI Jakarta telah memetakan dan mempersiapkan mitigasi di enam lokasi TPS yang disebut tempat rawan.
Pelatih Asnawi Mangkualam Khawatir Dampak Regulasi Liga Thailand Turunkan Kualitas Pemain Timnas

Pelatih Asnawi Mangkualam Khawatir Dampak Regulasi Liga Thailand Turunkan Kualitas Pemain Timnas

Thai League 2024/2025 akan mengubah beberapa regulasi yang sudah disetujui oleh tim peserta Liga Thailand. 
Doa Tidak Akan Ditolak Jika Minta dengan Kalimat Ini, Ustaz Hanan Attaki: Kata Nabi Akan Dikabulkan dengan Cara Ajaib

Doa Tidak Akan Ditolak Jika Minta dengan Kalimat Ini, Ustaz Hanan Attaki: Kata Nabi Akan Dikabulkan dengan Cara Ajaib

Ustaz Hanan Attaki (UHA) membagikan satu amalan yang bisa membuat doa tidak ditolak. Bahkan Nabi Muhammad SAW mengatakan doa akan dikabulkan dengan cara ajaib.
Menyala! Petani Milenial Merauke Raup Pendapatan 15-20 Juta Per Bulan

Menyala! Petani Milenial Merauke Raup Pendapatan 15-20 Juta Per Bulan

Upaya pemerintah dalam mengembangkan pertanian modern di lumbung pangan Merauke mulai menunjukkan hasil nyata.
Trending
Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Calvin Verdonk Bicara Jujur soal Suporter Timnas Indonesia kepada Media Belanda: Saya Tidak Bisa Berkeliaran di Jalan di Sana

Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, berbicara kepada media Belanda perihal betapa gilanya dukungan dari masyarakat Indonesia yang menggemari sepak bola.
Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Sopir Truk Penyulut Polisi Tembak Polisi di Sumbar Buka Suara, Dugaan Hubungan Oknum Polisi dengan Bisnis Galian Ilegal Terjawab? Ternyata..

Singkat cerita, kejadian polisi tembak polisi terjadi pada Jumat (22/11/2024) dini hari. AKP Ulil Ryanto tewas usai menerima tembakan dari AKP Dadang Iskandar.
Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Miliano Jonathans Susul Mees Hilgers Lebih Cepat, Vitesse Arnhem Konfirmasi Sedang Negosiasi dengan FC Twente

Pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers, bisa segera main bersama pemain keturunan Indonesia lainnya, Miliano Jonathans, di FC Twente [adabursa transfer Januari.
Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Timnas Indonesia Resmi Umumkan 33 Pemain untuk TC Piala AFF 2024: Ada 7 Pemain Abroad Termasuk Rafael Struick

Akun resmi Timnas Indonesia telah merilis 33 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) jelang Piala AFF 2024, yang akan diselenggarakan pada bulan depan.
Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Jadi Kiper Andalan Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Sempat Menyerah Jadi Pemain Sepak Bola Karena Ini

Maarten Paes kini menjadi kiper utama di Timnas Indonesia dan menjadi aktor utama dalam perkembangan Skuad Garuda sejak putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. 
Meski Dibantai Rekan Sendiri, Calvin Verdonk Justru Rebut Perhatian Pelatih NEC Nijmegen atas Performa Gemilangnya di Timnas Indonesia, Katanya... 

Meski Dibantai Rekan Sendiri, Calvin Verdonk Justru Rebut Perhatian Pelatih NEC Nijmegen atas Performa Gemilangnya di Timnas Indonesia, Katanya... 

Pelatih NEC Nijmegen, Rogier Meijer, akui kagum dengan performa Calvin Verdonk saat membela Timnas Indonesia dalam laga Jepang bersama Koki Ogawa, ia bilang..
Media Inggris Sebut 5 Pemain Timnas Indonesia sedang Naik Daun di Eropa, Nomor 3 Pernah Buat Masalah Besar dengan Shin Tae-yong

Media Inggris Sebut 5 Pemain Timnas Indonesia sedang Naik Daun di Eropa, Nomor 3 Pernah Buat Masalah Besar dengan Shin Tae-yong

Media Inggris menyebut ada lima pemain Timnas Indonesia yang saat ini sedang naik daun di Eropa, termasuk salah satunya pernah bermasalah dengan Shin Tae-yong.
Selengkapnya
Viral