Sleman, tvOnenews.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) memecahkan rekor MURI minum susu massal dalam rangka Hari Susu Sedunia.
Gerakan minum susu ini melibatkan 11.150 mahasiswa dan dilakukan bertepatan dengan pelepasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) periode 2 tahun 2024 di Halaman Balairung UGM, Jumat (28/6/2024).
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI, Nasrullah menyampaikan bahwa pemecahan rekor MURI minum susu terbanyak untuk meningkatkan konsumsi protein hewani bagi generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Asupan protein khususnya protein hewani menjadi hal yang mutlak karena untuk menjadikan Indonesia Emas 2045 harus memilik Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan brilian.
"Pemecahan rekor MURI juga bukan hanya sekadar sebuah slogan atau sertifikat namun sebuah langkah awal untuk memastikan program dari bapak presiden dan wakil presiden terpilih untuk nantinya dilakukan program minum susu kepada masyarakat Indonesia khususnya anak-anak sekolah dan beberapa kondisi masyarakat yang memerlukan protein hewani," tutur Nasrullah.
Di samping itu, gerakan minum susu juga didasari oleh kondisi kecukupan protein yang masih rendah di Indonesia. Khusus untuk cakupan Asia Tenggara, Indonesia menempati peringkat 1 dari bawah sehingga hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah Indonesia agar bisa memasifkan peningkatan protein hewani baik susu, telur, daging, dan ayam.
Rektor UGM, Ova Emilia menambahkan, gerakan minum susu juga merupakan rangkaian dari peringatan Hari Susu Sedunia pada 1 Juni mendatang. Karena itu, penting untuk meliterasi seseorang bagaimana pentingnya konsumsi susu yang masih sangat rendah di Indonesia.
Disebutkan Ova, Indeks Ketahanan Pangan (IKP) RI di bawah Indeks Ketahanan Global.
"Meski ada peningkatan, namun masih rendah di angka 60,2 persen sementara, di tingkat global indeksnya 62,2 persen. Karenanya, kita masih perlu kerja keras lagi," ujarnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, ketersediaan susu secara nasional baru 20 persen, sisanya masih impot. Kemudian, kebutuhan susu di Indonesia juga masih belum banyak terpenuhi. Padahal, untuk menciptakan SDM yang tangguh, tentunya memerlukan pengaruh makanan yang bagus.
"Sehingga para mahasiswa UGM yang diterjunkan ke 35 provinsi, 124 kabupaten atau kota, dan 226 kecamatan sekaligus bisa meliterasi masyarakat," ucap Ova.
Untuk diketahui, UGM menerjukan 7.162 mahasiswa KKN PPM dari 19 fakultas yang ada di UGM. Dalam periode 2 ini, terdapat 2 program yakni kemandirian pangan dan perubahan iklim keberlanjutan. Karena itu, kegiatan mahasiswa nantinya difokuskan untuk memetakan masalah pangan. Selanjutnya, memberikan solusi baik akses sumber daya mulai dari ketersediaan, ketercukupan pangan, aspek produksi ataupun rantai pasok serta menggiatkan keberlangsungan planet bumi untuk pelestarian lingkungan sebagai respon dampak iklim. (scp/ard)
Load more