Harapannya, masyarakat saling mendukung dan berkontribusi dalam menciptakan Kota Yogyakarta yang tertib, aman dan damai. Serta lewat UMKM, perekonomian di daerah ini bisa tumbuh.
"Diharapkan welcome terhadap penataan sumbu filosofi di Malioboro melalui konsep penataan PKL, UMKM dan tenant. Pemerintah tidak akan bisa bekerja dengan baik tanpa dukungan semua pihak," tutur Sugeng.
Terpisah, Sekretarid Daerah DIY, Benny Suharsono mengatakan, pengelolaan TM 2 berada di Pemkot Yogyakarta. Ia pun meminta pemerintah setempat segera melakukan dialog agar kondusif.
"Ya saya pikir Kota Yogya untuk melakukan dialog supaya semuanya berjalan kondusif. Saya juga sudah ketemu pak sekda kota, jadi kesempatan komunikasi bahas itu ya segera diselesaikan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, kericuhan yang terjadi di TM 2 pada Sabtu (13/7/2024) lalu karena pedagang disana nekat berjualan di selasar Jalan Maliobioro. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes karena pedagang tidak dilibatkan dalam rencana relokasi jilid 2.
Pemerintah akan merelokasi para pedagang TM 2 di Kawasan Ketandan dan Beskalan pada tahun depan. Bukan tanpa alasan, relokasi ini seiring ditetapkannya kawasan Malioboro yang masuk dalam sumbu filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya oleh UNESCO. Sehingga butuh penataan di area sekelilingnya termasuk para pedagang. (scp/buz)
Load more