Dahulu, kata Susilo, warga Nogoasem, Karangasem dan Jatirejo yang hendak ke Pasar Imogiri maupun Balai Kalurahan harus melewati jalan utama yang jaraknya sekitar 4-5 km. Setelah adanya jalan tembus maka jarak tempuh ke pasar hanya 1,5 km.
Dengan demikian, keberadaan jalan alternatif ini sangat membantu warga. Karena lebih cepat untuk menuju pusat perekonomian, fasilitas umum (fasum) maupun fasilitas kesehatan (faskes).
"Adanya jalan tembus alternatif mengurangi ramainya jalan utama. Serta lebih aman bagi warga yang membawa dagangan karena (kondisi jalan) sepi," imbuhnya.
Selain itu, juga telah menyasar
jalan tembus Kalurahan Wukirsari dan Imogiri. Sebelum adanya padat karya ini, jalan tersebut sangat sempit dan rusak. Ditambah, swadaya masyarakat akhirnya terbangun jalan kurang lebih 600-700 meter.
Selama ini, warga yang hendak ke kalurahan, faskes dan pasar harus memutar sejauh 3 km.
"Sekarang tinggal lewat jalan baru itu, sudah sampai ke pusat kotanya Imogiri. Bisa meringkas waktu 15-20 menit," ucapnya.
Karena itu, ia pun berharap program yang dibiayai Danais bisa terus dikucurkan ke kalurahan. Sebab, sangat memberikan manfaat bagi kalurahan khususnya yang wilayah geografisnya berbukit. Serta terdapat permasalahan mengenai stunting dan kemiskinan yang lumayan banyak.
Load more