Yogyakarta, tvOnenews.com - Polemik relokasi pedagang kaki lima (PKL) Malioboro masih berlanjut.
Hal ini dipicu karena pedagang merasa pemerintah tidak pernah melibatkan mereka dalam relokasi pertama dari selasar Malioboro ke Teras Malioboro (TM) 2. Serta relokasi kedua dari TM 2 ke wilayah Beskalan dan Ketandan yang rencananya dilaksanakan tahun depan.
Bahkan sejak dua tahun direlokasi di TM 2, pedagang mengeluhkan adanya penurunan omzet.
Kondisi itu dialami oleh Suraji (64). Untuk bertahan hidup, warga Jlagran, Gedongtengen, Kota Yogyakarta terpaksa menjual asetnya berupa tanah pekarangan dan perhiasan istrinya.
"Jadi tanah seluas 350 meter persegi di Bantul dan gelang emas istri saya hampir 90 gram habis saya jual," katanya ditemui di sela aksi di depan Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Jumat (2/8/2024).
Padahal, tanah pekarangan itu dulunya dibeli pada 1998 silam seharga Rp 18 juta. Kemudian tiga bulan yang lalu, asetnya itu laku dijual Rp 150 juta.
Pria yang sehari-hari berjualan pakaian batik di TM 2 mengaku hasil dari jualan aset itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari dan modal kulakan. Kini, hanya tersisa Rp 50 juta.
"Itu buat tombok karena selama ini, omzetnya turun. Masa liburan kemarin aja cuma laku Rp 250-300 ribu. Sekarang (hari biasa) laku tapi cuma dapat uang Rp 50 ribu. Itu buat makan gak cukup," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Tri Darma, Aris Usman menyebut ada dua hal yang menjadi tuntutan PKL hari ini yaitu partisipasi dan relokasi yang sejahtera.
Sebab kenyataannya, para PKL mengaku tidak pernah dilibatkan oleh pemerintah baik Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta dan UPT Malioboro bahkan Pemda DIY.
"Itu yang selama ini kita perjuangan karena kita tidak pernah dilibatkan untuk itu," ucapnya.
Ke depan, ia berharap mereka dilibatkan dalam proses relokasi kedua ini.
"Maunya kita dilibatkan dalam proses relokasi dalam hal tempat, luasan diajak bicara bagaimana kita menempati tempat yang kita tidak tahu. Padahal, kita sebagai pelaku yang menata usaha disitu," pintanya.
Penyampaian tuntutan dalam aksi ini juga diikuti dengan pembetangan sejumlah spanduk. (scp/buz)
Load more