Sleman, tvOnenews.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda DIY menangkap tiga pelaku dalam dugaan kasus penipuan online jaringan internasional.
Ketiganya pria inisial YA (51) dan D (41) warga Palembang, Sumatera Selatan. Serta SBI (27) warga Boyolali, Jawa Tengah. Akibatnya, korban mengalami total kerugian sebesar Rp 2 Miliar.
Dirreskrimsus Polda DIY, Kombes Pol Idham Mahdi menuturkan, tindak pidana kriminal ini terjadi pada medio Januari 2024. Pelaku diduga menipu seorang perempuan inisial BA, warga Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman.
"Kebetulan, korban (saat ini) sudah meninggal. Almarhumah mengalami kerugian sebesar Rp 2 Miliar yang dilakukan 3 kali transfer," katanya saat rilis kasus di Polda DIY, Rabu (7/8/2024).
Idham menjelaskan, kronologi bermula ketika korban dihubungi oleh pelaku dari jaringan internasional Kamboja yang mengaku sebagai petugas Telkom dan menyampaikan bahwa nomor telepon milik korban bermasalah dan terkait dengan jaringan korupsi.
Ketika korban komplain, diarahkan oleh pelaku untuk seolah-olah dibantu membuatkan laporan secara online di kepolisian. Kemudian telepon yang masih tersambung itu, diarahkan pada line berikutnya yang masih satu jaringan scamming online Kamboja.
Pelaku yang ada di line berikutnya tersebut bertindak seolah-olah sebagai petugas kepolisian.
Dengan bujuk rayu dan tipu muslihat, korban tersandung kasus korupsi dan diminta menitipkan sejumlah uang untuk dilakukan pemeriksaan dan klarifikasi dengan janji bahwa setelah semua selesai maka uang akan dikembalikan.
Setelah korban terpedaya dengan bujuk rayu dan mengirimkan uang ke pelaku sampai uangnya sudah habis.
Bahkan, saat uang milik korban sudah habis, pelaku membujuk korban untuk meminjamkan uang kepada pihak lain. Jika tidak dituruti, uangnya akan disita untuk negara.
Kemudian, janji yang disampaikan pelaku tidak ditepati sehingga korban mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Selanjutnya, kejadian dilaporkan oleh anak korban ke kepolisian setempat.
Menerima laporan tersebut, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan ketiga pelaku tersebut.
"Proses penangkapan (ketiga pelaku) dari berbagai kota Bekasi, Palembang dan Kalimantan Tengah," ucap Idham.
Dalam kasus ini, polisi juga menyita barang bukti di antaranya 12 handphone dengan berbagai merek, 7 kartu perdana Telkomsel, 46 kartu ATM, 19 buku tabungan, 2 paspor, uang tunai sebesar Rp 560 juta.
Kemudian 11 lembar print out percakapan Whatsapp korban dengan pelaku, 2 lembar print out bukti transfer dan 7 lembar rekening koran milik korban.
Sekarang ini, Ditreskrimsus Polda DIY masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini, termasuk ada atau tidaknya kaitan dengan judi online.
"(Kaitan dengan judi online), sedang kita kembangkan. Koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan instansi terkait lainnya," tutur Idham.
Berbagai peran
Untuk melancarkan aksinya, ketiga tersangka saling berbagi peran. Tersangka YA berperan mencari orang untuk membuat rekening kemudian dibeli dan dijual kembali kepada tersangka D. Juga menyuruh saksi DR untuk membuat rekening atas nama tersangka D. Serta menyerahkan handphone beserta simcard dari tersangka D kepada saksi DR untuk pembuatan rekening
Tersangka D berperan sebagai pengepul rekening bank, menyerahkan handphone beserta simcard dari BOS yang berada di Kamboja kepada tersangka YA untuk pembuatan rekening perbangkan serta membeli rekeninh dari tersangka YA.
Tersangka SBI bekerja di Kamboja sebagai operator scamming. Dia diberikan tugas sebagai petugas Telkom dan menghubungi korban dan menggunakan simcard yang didaftarkan pada mobile banking atas nama DR.
Atas perbuatannya, ketiga pelaku dijerat Pasal 45A ayat 1 jo Pasal 28 ayat 1 Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun 2024 tentang ITE dan atau Pasal 3 dan atau Pasal 4 dan atau Pasal 5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang dan atau Pasal 378 jo Pasal 55, 56 KUHP. (scp/buz)
Load more