Sleman, tvOnenews.com - Warga di Dusun Bantulan, Kalurahan Margokaton, Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman menuntut kepastian atas relokasi Makam Si Jambu yang terdampak proyek pembangunan jalan tol Yogya-Bawen.
Tuntutan juga disampaikan warga melalui spanduk yang terpasang di jalan menuju pemakaman leluhur tersebut.
Satu di antara ahli waris, Tukimin mengaku belum adanya kejelasan mengenai proses pemindahan makam yang terdampak proyek jalan bebas hambatan itu menimbulkan keresahan bagi warga, utamanya mereka yang punya sanak-saudara di makam tersebut.
"Ya intinya, warga menuntut relokasi makam para leluhur segera dilakukan. Karena bikin resah warga kita, khususnya bagi yang punya leluhur," kata Tukimin (82) ditemui di lokasi, Selasa (20/8/2024).
Selain itu, warga juga khawatir adanya timbunan tanah dari aktivitas penggalian proyek jalan tol akan berdampak pada makam leluhurnya ketika musim penghujan datang.
"Karena sudah ada timbunan, kalau sudah hujan bisa longsor malah (makam) tertimbun," ucapnya.
Disebutkannya, Makam Si Jambu berdiri di atas tanah Sultan Ground (SG) seluas kurang lebih 1.500 meter dengan total 374 makam. Namun dari jumlah tersebut, pihak peninjau hanya menyetujui 273 makam yang direlokasi. Sisanya, menunggu proses lagi.
Di lokasi yang sama, Satrio selaku ahli waris lainnya berharap kepada pihak terkait segera merelokasi makam leluhurnya yang terdampak proyek strategis nasional (PSN) ini. Terlebih, Makam Si Jambu masih aktif untuk pemakaman warga setempat yang meninggal hingga saat ini.
Pria usia 36 tahun itu juga menyampaikan bahwa Panitikismo Keraton Ngayogyakarta sebelumnya telah menunjuk sebuah lahan SG yang tidak jauh dari Makam Si Jambu sebagai tempat relokasi. Namun hingga saat ini juga tak kunjung ada kejelasan.
Tak hanya itu, warga disebutnya mengharapkan segera ada komunikasi dengan pemangku kepentingan mengenai hal ini.
"Karena dari awal tidak ada dialog, tiba-tiba ada penimbunan, tidak ada sosialisasi di masyarakat dulu," kata Satrio.
Berdasarkan informasi yang diterima warga, pihak tol pernah memberikan informasi bahwa untuk setiap makam akan mendapat kompensasi sebesar Rp 5 juta untuk proses pemindahan. Namun untuk pemindahannya akan dilakukan oleh siapa, warga juga belum mengetahui.
Dengan belum adanya kejelasan ini, warga mendesak pihak jalan tol agar tidak melakukan aktivitasnya hingga relokasi makam dilaksanakan. (scp/buz)
Load more