Menjadi sebuah Jalan Budaya, gerakan ini merupakan gotong royong bersama masyarakat budaya dan masyarakat luas untuk menggairahkan kebudayaan yang hidup, tumbuh, dan berkembang agar Indonesia menjadi semakin bangga pada jati dirinya sebagai bangsa.
Ia juga tidak menampik upaya ini tidak mudah sebab ada berbagai tantangan dan hambatan. Namun, ia meyakini, sekalipun jarang diberitakan, aktivitas nggamel banyak didapati di pelosok-pelosok kampung.
“Memang, generasi muda banyak yang tidak tertarik dalam aktivitas tersebut. Justru hal tersebut yang menarik perhatian kami untuk secara berkelanjutan mengadakan festival agar mereka tertarik melakukannya. Karena tak kenal maka tak sayang,” tutur Totok.
Tema yang diusung dalam festival gamelan kali ini juga sarat makna. Jaga Rasa Kanggo Bangsa diartikan sebuah upaya berkesenian, berkebudayaan, dan bernegara dengan tidak hanya mengagungkan rasio akan tetapi juga menggunakan rasa untuk mewujudkan keharmonisan dalam berelasi dengan sesama, alam, dan Tuhan YME.
Sebab, dari gamelan orang bisa belajar tentang sesuatu yang berbeda-beda dalam balutan harmonisasi shingga menciptakan keindahan. Selanjutnya, keharmonisan itu juga yang akan menjamin kebersamaan dalam perbedaan untuk menuju Indonesia Raya.
Dalam waktu dekat, BKN juga akan menyelenggarakan pelatihan pembuatan film pendek yang akan difasilitasi oleh sineas Indonesia Rano Karno.(Nuryanto/chm)
Load more