tvOnenews.com - Tahun ini, Undang-undang Keistimewaan (UUK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) genap memasuki usia ke-12 tahun. Untuk memperingati itu, Paniradya Kaistimewaan menggelar gebyar keistimewaan di Lapangan Minggiran, Kota Yogyakarta pada 30-31 Agustus 2024.
Acara ini turut menampilkan kesenian budaya dan melibatkan pelaku UMKM se-DIY.
Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho menyampaikan, peringatan 12 tahun UUK mengangkat tema 'Andakara Kerta Raharja' yang digambarkan sebagai matahari yang senantiasa ikhlas tanpa pamrih memberikan sinarnya untuk dimanfaatkan seluruh masyarakat DIY. Kemakmuran dan sejahtera merupakan tujuan utama dari UUK DIY. Hal ini merupakan cerminan dari cita-cita masyarakat akan kehidupan yang aman, damai dan seimbang.
Ini menegaskan pentingnya keharmonisan dan keberkahan dalam mencapai kesejahteraan bersama yang pada akhirnya bermuara pada tujuan keistimewaan yaitu kesejahteraan masyarakat.
"Peringatan 12 tahun UUK DIY bisa menjadi momentum kita semua untuk instropeksi diri menyangkut apa saja yang sudah kita jalani bersama untuk kesejahteraan masyarakat dalam mencapai 5 tujuan keistimewaan," tutur Aris ditemui di sela acara, Jumat (30/8/2024).
Sejumlah kegiatan telah disiapkan untuk meramaikan gebyar keistimewaan DIY. Dimulai dari fun run, senam, donor darah, pameran desa prima hingga tampilan kesenian. Puncak acaranya akan dimeriahkan penampilan Fanny Soegi pada Sabtu (31/8/2024) malam dan rencananya dihadiri oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Disampaikan Aris, keterlibatan desa prima binaan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY terkait pembinaan pelaku UMKM hingga pemasaran produknya. Di tempat lain juga ada Sibakul Fest yang melibatkan desa preneur. Hal ini untuk mengangkat potensi yang dimiliki oleh kalurahan.
Contohnya, Desa Prima di Kalurahan Putat, Patuk, Kabupaten Gunungkidul dengan produknya bolu kelapa yang dijual seharga Rp 1.000. Dengan harga yang terjangkau mampu menghasilkan omzet hingga Rp 200 juta.
"Itu (bolu kelapa) juga kita sajikan kemarin kepada tim fordasi yang datang ke DIY. Bahkan, delegasi dari Papua dan DKI Jakarta memesan ribuan. Selain harganya terjangkau dan rasanya menurut mereka sangat gurih," kata Aris.
Dengan demikian, event gebyar keistimewaan merupakan wujud kolaborasi untuk mendatangkan orang dengan menampilkan kesenian. Serta menjadi ajang promosi dari DP3AP2 DIY dengan mendatangkan UMKM atau produk yang dihasilkan desa prima.
Sementara itu, Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati melanjutkan, lewat gebyar keistimewaan, pemerintah ingin menginformasikan kepada masyarakat se-DIY bahwa Danais digunakan untuk membiayai, memfasilitasi, membina dan mengembangkan produk-produk para ibu yang masuk dalam kelompok rentan di desa-desa. Ini dalam rangka meningkatkan kualitas hidup perempuan di DIY.
"Di DIY, banyak perempuan dalam kelompok rentan yang menjadi salah satu sasaran melalui Danais memberdayakan kualitas hidupnya, produk-produknya saya tampilkan mulai dari beragam kuliner hingga kerajinan," kata Erlina.
Bahkan, produk rumahan anggota binaannya sebagian besar sudah terpromosikan lewat Sibakul. Sehingga pemasarannya tidak hanya di DIY melainkan luar DIY bahkan luar negeri.
Selain itu, DP3AP2 DIY punya layanan yang ingin disosialisasikan kepada masyarakat baik dalam konseling, konsultasi, terapi perubahan perilaku serta bisa diakses oleh semua warga DIY baik online maupun offline. Hal ini untuk meningkatkan kualitas keluarga supaya tidak terganggu dengan berbagai masalah. Serta lebih paham bagaimana mengasuh anak-anaknya supaya menjadi generasi yang sesuai harapan dalam keistimewaan yakni berkebudayaan dan berperadaban. Dewasanya, mereka menjadi manusia yang unggul, tangguh, berbudaya dan beradab.
"Juga ikut mendorong pada ketercapaian kesejahteraan masyarakat secara luas. Sehingga keluarga menjadi pendukung utama dari semua gerak yang ditargetkan dalam keistimewaan," pungkasnya.(chm)
Load more