tvOnenews.com - Undang-Undang Keistimewaan (UUK) DIY kini genap memasuki usia 12 tahun. Berkat disahkannya UUK DIY pada 31 Agustus 2012 lalu, DIY setiap tahunnya mendapat suntikan Dana Keistimewaan (Danais) dari pemerintah pusat.
Pemda DIY menekankan agar Danais bisa dimanfaatkan hingga tingkat kalurahan/kelurahan. Tentunya, hal ini memberikan banyak manfaat, bukan hanya dibidang pembangunan dan kebudayaan saja, melainkan turunannya.
Terbukti, lewat gebyar keistimewaan yang digelar di Lapangan Minggiran pada 30-31 Agustus lalu, para pelaku UMKM turut merasakan dampak hadirnya Danais. Satu di antaranya pelaku UMKM kerajinan limbah yang tergabung dalam Desa Prima Dahlia, Bumijo, Kota Yogyakarta. Melalui pameran desa prima, mereka bisa memperkenalkan sekaligus memasarkan berbagai produk kerajinannya.
"Saya sisipkan (pameran desa prima) untuk mengedukasi masyarakat. Produk daur ulang sampah tidak hanya dibeli oleh komunitas daur ulang dalam acara yang digelar Dinas Lingkungan Hidup atau lainnya. Namun masyarakat umum setidaknya tahu bahwa produk daur ulang hasilnya tak kalah bagus dan nilai jualnya juga tinggi," kata Siti Rojana, Ketua Desa Prima Dahlia Bumijo.
Adapun, produk kerajinan yang dipamerkan berbahan dasar plastik, kertas hingga styrofoam. Dari daur ulang sampah tersebut menghasilkan suvenir, tas hingga pot sekaligus hiasan tanamannya. Selain lewat pameran, produk kerajinan itu dijual dari mulut ke mulut. Harga yang dipatok cukup terjangkau mulai Rp 5 ribu- Rp 20 ribu. Serta seharga Rp 100 ribu - Rp150 ribu jika bentuknya terlalu rumit.
Disampaikan Siti, sejak terbentuk pada 2012 lalu, Desa Prima Dahlia berfokus selain kuliner juga pengolahan sampah. Kebetulan, dirinya juga menjabat Ketua Forum Bank Sampah (FBS) Kelurahan Bumijo. Dengan demikian, ia harus menggiatkan bank sampah se-kelurahan, membuat inovasi kerajinan hingga pemasaran.
Untuk menggerakkan kegiatan ini, ia pun memberdayakan banyak warga. Total ada 17 bank sampah di wilayahnya.
"Di 17 bank sampah itu, saya memberdayakan 10-20 orang. Saya selalu pesan untuk fokus ke bank sampahnya. Hasil (produk daur ulang sampah) sampingan dari bank sampah," ucapnya.
Siti pun merasakan manfaat dari pameran desa prima di gebyar keistimewaan ini. Karena lewat pameran, dirinya bisa memasarkan produk daur ulang kepada pengunjung yang hadir.
Sementara itu, Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati melanjutkan, Desa Prima merupakan binaan instansinya dalam pembinaan pelaku UMKM hingga pemasaran produknya.
Lewat gebyar keistimewaan, pemerintah juga ingin menginformasikan kepada masyarakat se-DIY bahwa Danais digunakan untuk membiayai, memfasilitasi, membina dan mengembangkan produk-produk para ibu yang masuk dalam kelompok rentan di desa-desa. Ini dalam rangka meningkatkan kualitas hidup perempuan di DIY.
"Di DIY, banyak perempuan dalam kelompok rentan yang menjadi salah satu sasaran melalui Danais memberdayakan kualitas hidupnya, produk-produknya saya tampilkan mulai dari beragam kuliner hingga kerajinan," kata Erlina.(chm)
Load more