Bantul, tvOnenews.com – Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan inovasi dalam bidang pertanian berupa alat penyiraman lahan cabai dengan sistem elektrifikasi berbasis listrik. Untuk mengaktifkan alat itu, hanya dibutuhkan perintah suara menggunakan Google Assistant.
Video yang viral tersebut mendapatkan beragam reaksi dari netizen, termasuk mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti. Bahkan Susi tertarik untuk mengundang pembuat alat itu, Aipda Anto Harmoko.
Susi berkomentar di akun X @txtfromjogja yang mengunggah ulang video saat Anto menyiram tanaman cabai miliknya menggunakan perintah suara.
"Berkenan ke Pangandarankah dan bantu setting hal yang sama di sini?" tulis Susi.
Aipda Anto Harmoko yang kini sebagai Banit Samapta Subsektor Polsek Kretek Bantul ini mengatakan bahwa inovasi dimulai setelah program elektrifikasi berbasis listrik masuk di kawasan pertanian di Parangtritis.
“Inovasi ini dimulai sejak listrik masuk di area persawahan Parangtritis sekitar tahun 2022,” terang Anto saat ditemui di kebunnya di Parangtritis, Kretek, Bantul, Rabu (4/9/2024).
Anto berhasil mengembangkan teknologi tepat guna berbasis Internet of Things (IoT). Teknologi ini memungkinkan penyiraman sawah dilakukan secara menyeluruh dengan bantuan Google Assistant yang menghubungkan berbagai perangkat elektronik untuk menyirami tanaman secara efisien. Anto menjelaskan ide ini muncul karena dirinya harus membagi waktu sebagai anggota Polri dan mengelola sawahnya yang ditanami cabe.
“ Saya berpikir bagaimana bisa bekerja efektif sebagai anggota Polri sambil mengelola sawah sehingga dengan inovasi ini, saya dapat membagi waktu secara efektif, sawah tetap terkelola dengan baik tanpa mengganggu waktu tugas saya,” papar Anto.
Ia mengakui, jika inovasi ini sangat membantu pekerjaannya menyirami tanaman cabai dan bawang merahnya. Sebelum memanfaatkan teknologi, Anto masih memakai cara konvensional dalam melakukan penyiraman di sawahnya yakni menggunakan mesin pompa air bertenaga bahan bakar minyak (BBM) dan penyemprotan pun dilakukan secara manual.
“Sangat membantu dan meringankan pekerjaan kami karena dapat menghemat biaya produksi dan tenaga di sawah sebab bisa dioperasionalkan dari jarak jauh selama terhubung jaringan internet,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa peralatan yang digunakan cukup sederhana dan terjangkau. Peralatan yang ia beli antara lain smart plug, smart breaker, sprinkle air, pipa, modem internet, dan CCTV dengan total biaya sekitar Rp 3 juta.
"Saya membeli peralatan ini sebelum listrik tersedia di sawah. Baru setelah listrik masuk pada tahun 2022, saya mulai memasangnya. Untuk mengontrol semua perangkat ini, saya menggunakan aplikasi Smart Life yang dapat diunduh secara gratis di Play Store. Aplikasi ini untuk mengontrol penyiraman di sawah hanya dengan perintah suara," pungkas Aipda Anto Harmoko. (Ssn/Ard)
Load more