Kulon Progo, tvOnenews.com - Serangan ulat tanah dan busuk batang meresahkan petani cabai di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kondisi itu dialami oleh Agus Supriyadi. Petani cabai asal Banaran, Kapanewon Galur mengatakan, serangan hama ulat tanah dan busuk batang menyebabkan tanaman cabai layu sebelum waktunya dipanen. Imbasnya, hasil panen cabai tidak maksimal.
"Tentunya, serangan hama tersebut berdampak pada hasil panen, dikhawatirkan bisa anjlok 70 persen," katanya, Senin (16/9/2024).
Berdasarkan kajian lapangan, Tim Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) menyebutkan bahwa hama ulat tanah dan busuk batang ditemukan di Kapanewon Galur yang mana merupakan sentra budidaya cabai dengan luasan sekitar 150 hektar. Adapun, intensitas serangan hama ulat tanah berkisar 5-15 persen dan busuk batang 8-10 persen.
"Lahan cabai yang terancam (hama) masing-masing luasnya sekitar 2 hektar," kata Supomo, Koordinator Tim POPT, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo.
Kendati demikian, serangan ulat tanah tersebut bisa diantisipasi dengan mengintensifkan penggunaan pestisida dan agen pengendali hayati. Serta disarankan menggunakan pupuk kandang yang sudah di fermentasi menjadi pupuk kompos. Sedangkan, antisipasi serangan busuk batang dengan penggunaan fungisida, APH, kapur dolomit.
Di tingkat petani, kata Supomo, bisa mengantisipasi dengan menyortir bibit yang terkena hama sebelum mulai menanam. Sementara, bila bibit sudah ditanam bisa diganti dengan yang sehat.
"Juga disarankan untuk menjaga sanitasi dan kondisi tanah agar tidak terlalu lembab," ucapnya. (scp/buz)
Load more