Gunungkidul, DIY - Pemerintah memprediksi lonjakan Covid-19 akan kembali terjadi. Hal ini terkait varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia, dengan tipikal penularannya yang sangat cepat.
Karenanya, berbagai upaya antisipasi disiapkan guna mengantisipasi lonjakan kasus, termasuk dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, yang hingga kini masih berjalan.
Menurut Winarno, status PPKM level 2 di Gunungkidul, menjadi alasan belum adanya perubahan pada PTM penuh.
"Landainya dinamika kasus Covid-19 di Gunungkidul, menjadi alasan kami untuk tetap melaksanakan PTM 100 persen seperti yang saat ini berjalan," lanjutnya.
Mengacu pada data Dinas Kesehatan Gunungkidul, hingga Selasa (25/1/2022) kemarin, tercatat 9 kasus aktif Covid-19. Dari sejumlah tersebut tidak ada pasien yang berasal dari pelajar.
Meski demikian, Lanjut Winarno, pihaknya tetap akan melakukan langkah antisipasi, agar jika nanti benar terjadi penularan di sekolah, pola tindakan yang akan ditempuh benar-benar tepat.
"Antisipasi akan bersifat situasional, seandainya nanti ada pelajar yang terpapar Covid-19, maka akan segera ditentukan apakah PTM tetap 100 persen atau dikurangi. Jadi kita lihat dulu kasusnya seperti apa," katanya.
Saat ini, Secara umum perkembangan angka kasus di Gunungkidul menjadi pertimbangan langkah situasional yang nantinya akan ditempuh.
"Walau begitu, kami tetap berharap tidak ada perubahan dari kebijakan PTM ini," lanjutnya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyatakan, secara umum Kabupaten Gunungkidul sudah siap menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19.
"Antisipasi sudah kami siapkan, diantaranya sosialisasi dan edukasi prokes semakin kita tingkatkan. Selain itu, kita optimalkan juga upaya percepatan capaian vaksinasi, termasuk penanganan kasus baru yang ditemukan," terang Bupati. (Lucas Didit/Buz)
Load more