Yogyakarta, DIY - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) yang terkoordinasi dalam Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC), mengantisipasi kemungkinan munculnya gelombang ketiga Covid-19 varian omicron. PWM DIY meningkatkan perhatian terhadap kemungkinan gelombang ketiga Covid-19 varian Omicron, karena telah terjadi peningkatan positive rate di DIY dari 0,05% pada 10 Januari 2022 menjadi 1% pada Jumat, 28 Januari 2022.
“Meskipun angka positive rate ini masih di bawah standar badan kesehatan dunia WHO, tetapi peningkatan dari 0,05% menjadi 1% per hari kemarin, menjadi perhatian kita bersama, terutama MCC yang diberi tugas PP Muhammadiyah untuk mengatasi persebaran Covid-19,” jelas Arif Jamali Muis, M.Pd, Wakil Ketua PWM DIY selaku unsur Pengarah MCCC PWM DIY, Sabtu (29/1).
Delapan langkah mitigasi dilakukan guna mencegah maupun sebagai upaya menghadapi kemungkinan terjadinya gelombang ketiga Covid-19 varian Omicron. “Pertama, kami (MCCC DIY) sudah berkordinasi dengan poskor-poskor (baca: pos koordinasi) untuk mengaktifkan kembali relawan-relawan, dan itu sudah mulai efektif per kemarin, Jumat 28 Januari 2022,” imbuh Arif Jamali Muis, M.Pd.
Selain itu, 25 titik layanan AmbulanceMu juga telah disiapkan yang meliputi persiapan kebutuhan dan kelengkapan ambulance maupun peningkatan kapasitas relawan. Belajar dari kasus gelombang kedua pada Juli 2021, Arif melihat pentingnya shelter untuk isolasi pasien Covid-19. Sehingga, shelter-shelter akan secara bertahap diaktifkan kembali dengan menunggu kajian para epidemiolog dan dokter Muhammadiyah di bawah Majelis Pembina Kesehatan Muhammadiyah (MPKU) PWM DIY.
“Yang keempat, kami dari MCCC PWM DIY dan MCCC Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) akan melakukan pendampingan sekolah untuk melakukan pertemuan tatap muka terbatas (PTMP) bekerjasama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah se DIY,” papar Arif.
Adapun persiapan kelima adalah dengan menyiapkan klinik dan rumah sakit Muhammadiyah se-DIY di bawah MPKU PWM DIY. Selain itu, MCCC juga memastikan akan melakukan percepatan dan perluasan vaksin anak serta vaksin booster untuk dewasa di RS maupun klinik Muhammadiyah.
“Ketujuh, kami akan terus melakukan edukasi 5M, 3T, dan IV, baik secara daring maupun luring yang melibatkan seluruh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan warga persyarikatan,” imbuh Arif. Terakhir, tak lupa Arif mengajak masyarakat khususnya warga Muhammadiyah untuk memperketat protokol kesehatan saat keluar rumah karena memerangi Covid-19 menjadi jihad saat ini.
Sejalan dengan yang disampaikan Arif, dr. Ahmad Faesol, Sp.Rad. MMR selaku Ketua MPKU PWM DIY menjelaskan persiapan rumah sakit dan klinik di bawah MPKU dalam menghadapi kemungkinan gelombang ketiga Covid-19 varian Omicron. Hal pertama yang disiapkan adalah sumber daya manusia.
“Tentunya kami berikan arahan dan kepercayaan diri pada SDM untuk menghadapi kemungkinan lonjakan Covid-19 gelombang ke tiga. Kami juga instruksikan menyiapkan ruangan isolasi untuk pasien Covid-19. Kami berharap semua RS MPKU, jika benar terjadi lonjakan pun telah siap,” jelas Fesol.
Selain itu, sarana dan prasarana, terutama Alat Pelindung Diri (APD) yang sangat krusial. Untuk itu, MPKU PWM DIY pun mulai menginventaris kembali kebutuhan rumah sakit dan klinik untuk pelayanan optimal. Selain itu, oksigen juga menjadi salah satu kebutuhan yang mulai disiapkan. “Prinsipnya, MPKU se DIY siap untuk melayani kembali jika sewaktu-waktu memerlukan pelayanan RS untuk pasien Covid-19 yang membutuhkan, dan untuk operasional shelter kami instruksikan tim paramedik untuk disiapkan,” pungkas Faesol.(Nuryanto/chm)
Load more