kesadaran tinggi serta tanggung jawab penuh masyarakat untuk menggunakan haknya dalam pemilu secara optimal," ucapnya.
Diungkapkan Aris, tantangan sosialisasi dan pendidikan pemilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo Tahun 2024 lebih berat karena sumbu konflik penyelenggaraan pemilihan ada di wilayah kabupaten.
Meskipun pemilih akan berhadapan hanya dengan satu surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), akan tetapi, butuh kecermatan pemilih untuk memastikan tata cara pemberian suara yang benar di TPS.
Sosialisasi dan pendidikan pemilih yang lebih masif dan intensif juga dibutuhkan untuk menurunkan angka suara tidak sah dalam pesta demokrasi mendatang.
Pada akhirnya, relawan demokrasi ini dapat menggerakkan masyarakat tempat mereka berada, agar mau menggunakan hak pilihnya dengan bijaksana serta penuh tanggung jawab. Sehingga, partisipasi pemilih dan kualitas Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo Tahun 2024 dapat lebih baik dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. (scp/buz)
Load more