Yogyakarta, tvOnenews.com - Pameran lukisan menjadi sarana seniman mengungkapkan keunikan dan perspektif mereka. Termasuk di antaranya mengajak masyarakat mengenal sudut pandang dari budaya yang berbeda.
Mengusung tema “Rekonstruksi Diri”, Ageng Marhaendika, seorang seniman muda membawa pengunjung untuk mengenal konsep Kintsugi dalam pamerannya. Kintsugi merupakan sebuah filosofi asal Jepang yang mengakui bahwa keindahan dan kerusakan merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan. Warna-warna kontras dengan garis tajam menjadi ciri khas pria asal Pekalongan tersebut, mengilustrasikan proses transformasi dari puing-puing kerusakan menjadi suatu keindahan.
Salah satu lukisan yang dipamerkan berjudul “Terbakar Lalu Tumbuh”. Lukisan ini menyampaikan pesan bahwa kegagalan adalah sebuah peluang untuk tumbuh dan berevolusi.
“Kita dapat mengimplementasikan Kintsugi dalam kehidupan sehari-hari, di mana kita belajar menerima diri apa adanya. Melihat bahwa kegagalan dan kekurangan sebagai bagian penting menuju kedewasaan dan penerimaan diri,” ujar Ageng, Jumat (11/10).
Pengunjung pun memberikan respon positif atas pesan yang dibawa.
"Saya baru tahu ada filosofi Jepang namanya Kintsugi. Ternyata maknanya dalam juga ya, " tutur Novi, salah satu pengunjung.
Pameran lukisan “Rekonstruksi Diri” dibuka untuk umum mulai 11 Oktober 2024 hingga 10 Januari 2025. Terdapat 6 karya seni yang dipamerkan di area ARTSPACE ARTOTEL Suites Bianti - Yogyakarta, dapat dinikmati secara gratis oleh pengunjung. (Apo/Ard)
Load more