Bantul, DIY - Sebanyak 17 siswa SMAN 2 Bantul terpapar Covid-19 dan mengakibatkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah berjalan harus dihentikan untuk mencegah penularan lebih banyak.
" Begitu kita mengetahui hasilnya bahwa 17 siswa kami positif Covid-19 maka kami langsung koordinasi dengan dinas dan diputuskan Pembelajaran Tatap Muka diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Selain itu, seluruh siswa yang positif Covid 19 kami bawa ke rumah sakit lapangan khusus covid 19 di Bambanglipuro untuk menjalani Isolasi dan pemulihan," ungkap Suewartini Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademik SMAN 2 Bantul Kamis ( 3/2/2022).
Suewartini menceritakan Siswa yang pertama positif Covid 19 terakhir masuk Kamis (27/1/2022). Selang sehari dia mengeluh pusing, batuk dan tenggorokan sakit. Kemudian oleh orang tuanya dilakukan tes swab pada Minggu malam dan hasilnya positif. Orang tua siswa selanjutnya melapor ke pihak sekolah.
" Setelah mendapatkan laporan ada satu siswa yang positif maka pada hari Senin dilakukan tracing satu kelas, yakni teman sekelas siswa yang pertama kali positif. Hasilnya keluar pada hari Rabu (2/2/2022) dan ada 16 siswa yang dinyatakan positif dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan khusus Covid-19 di Bambanglipuro Bantul," terang Suewartini
Dengan adanya 17 siswa yang positif Covid maka mulai hari ini Kamis ( 3/2/2022) proses pembelajaran dilakukan jarak jauh atau daring selama satu pekan atau hingga jumat pekan depan (11/2/2022).
" Mulai hari ini tidak ada pembelajaran tatap muka di SMA Negeri 2 Bantul diganti Pembelajaran Jarak Jauh selama sepekan, Kemudian, imbuh Suewartini. Mulai Sabtu ( 12/2/2022) dilakukan lagi pembelajaran tatap muka tetapi hanya 50 persen," kata Suewartini.
Sementara itu Plt Kepala Sekolah SMAN 2 Bantul Ngadiya mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Bantul maka pada hari Jumat (3/2/2022) dan Sabtu (4/2/2022) dilakukan swab seluruh warga sekolah yang terdiri dari siswa, guru dan karyawan.
" Ada sekitar 940 an orang yang akan di swab besok hari Jumat dan Sabtu. Hal ini dilakukan untuk tracing ke seluruh warga sekolah serta mencegah penularan covid 19 lebih luas," jelas Ngadiya.
Ngadiya berharap hasil swab nantinya tidak ada lagi yang positif Covid-19 sehingga segera selesai.
" Semoga tidak ada lagi yang positif," pungkasnya. (Santosa Suparman/Buz)
Load more