Sleman, DI Yogyakarta- Kasus penularan Covid-19 di sekolah-sekolah Kabupaten Sleman, Yogyakarta terus meluas. Data Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman hingga hari ini tercatat ada 6 sekolah yang terpapar virus Corona.
Ke-enam sekolah tersebut terdiri dari jenjang SD serta SMP. Dari enam sekolah tersebut ada puluhan
siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan terpaksa diisolasi.
Kasus pertama ditemukan di SD dan SMP Al Azhar di Kapanewon Mlati. Data terakhir menyebut ada sekitar 60 siswa dan pengajar yang terpapar Covid-19, termasuk untuk jenjang SMA.
"Mereka sudah masuk isolasi di isoter Asrama Haji, Alhamdulillah tidak ada penambahan kasus lagi, tracingnya sudah selesai," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).
Ery melanjutkan, kasus kedua ditemukan di SMP Negeri 2 Depok, Sleman pada tanggal 31 Januari 2022. Saat itu ada satu orang pegawai bagian tata usaha (TU) yang terpapar Covid-19 setelah melakukan periksa mandiri.
"Setelah itu dilaksanakan tracing baik bagi guru maupun siswa yang kontak erat dengan jumlah 29 kontak erat. Ditemukan untuk guru 3 positif termasuk kepala sekolah, kemudian siswanya tidak ada hanya ditemukan 3 guru dan kepala sekolah," ungkapnya.
Kemudian kasus ketiga, kata Ery, ditemukan di SD Salman Alfarisi di Kapanewon Mlati. Kasus bermula saat ditemukan satu orang siswa terpapar Covid-19 kemudian dilakukan tracing terhadap satu kelas.
"Ditemukan 7 siswa positif dan 1 orang guru positif, ini sudah isolasi mandiri di rumah sudah berjalan sekitar 4 hari sampai sekarang dan kondisinya baik-baik saja," kata Ery.
Ditambahkan Ery, kasus ke-empat terjadi di SD Lukmanul Hakim, Kapanewon Ngaglik. Saat itu tanggal 29 Januari 2022 disinyalir ada satu orang siswa yang terpapar Covid-19.
Kemudian dilaksanakan tracing pada 49 siswa dan 10 orang guru di sekolah tersebut dan didapati ada 8 orang siswa dan 1 guru yang tertular Covid-19.
"Ini juga sudah isolasi mandiri beberapa hari dan kondisinya semuanya baik," ucapnya.
Sementara kasus kelima terjadi di SMPN 1 Ngaglik. Pada tanggal 31 Januari 2022 ada satu orang guru yang baru pulang dari perjalanan luar kota.
Setelah melakukan swab tes diketahui guru tersebut terpapar Covid-19. Kemudian dilakukan tracing pada guru dan siswa dan setelah keluar hasilnya ada 3 orang guru yang positif.
"Ternyata yang 3 guru itu sudah mengajar di kelas lain sehingga dilaksanakan tracing pada siswa sebanyak 200an siswa hasilnya keluar tadi pagi dari 200an tadi ada 4 siswa yang positif," terang Ery.
Kasus terakhir terjadi di SD Negeri Cebongan, Kapanewon Mlati. Ery mendapat laporan ada 4 siswa di kelas 4 yang terpapar Covid-19. Kemudian pada hari ini tadi sudah dilakukan tracing oleh Puskesmas Mlati 2 terhadap semua kontak erat tapi hasilnya belum keluar.
"Mudah-mudahan semuanya mandali (aman terkendali) dan yang dinyatakan positif semua sudah isolasi, baik di rumah maupun di isoter dan Alhamdulillah semuanya terpantau baik-baik saja," pungkasnya. (andri/ade)
Load more