Danarto menambahkan dalam bus pariwisata AD 1507 EH yang dikemudian Ferriyanto tersebut ada 47 penumpang termasuk sopir dan kernet. Rombongan Family Gathering dari perusahaan konveksi adiva di Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut berangkat dari Sukoharjo pukul 07.00 WIB.
" Semula tujuan wisata ke tiga lokasi, yakni Malioboro, Puncak Becici, dan Pantai Parangtritis. Namun karena Maliobori tutup, karena sedang ada relokasi PKL maka tujuan wisata diubah ke Tebing Breksi, Sleman, kemudian ke Puncak Becici dan terakhir ke Pantai Parangtritis," ujarnya.
Danarto menceritakan saat naik di Tebing Breksi dan Puncak Becici, bus sudah mengalami masalah. Bahkan setelah dari Puncak Becici di Jalan Mangunan pas jalan menanjak bus sempat tidak kuat menanjak dan mesin mati.
Akhirnya di tengah tanjakan penumpang turun semua. Mesin bus kembali menyala dan naik ke atas kemudian penumpang kembali masuk bus dan melanjutkan perjalanan.
" Saya dengar dari perbincangan sopir dan kernet bahwa bus mengalami masalah pada filter kotor sehingga sopir meminta penumpang untuk tidak panik. Setelah itu lanjut perjalanan di Jalan Mangunan-Imogiri. Sampai jalan yang menurun awalnya bus melaju biasa. Namun di tikungan Bukit Bego, sopir terlihat panik dan memainkan perseneling, setelah itu laju bus sudah oleng ke kanan dan ke kiri.
"Bus melaju kencang diduga remnya blong, kemudian menabrak tebing. Saat jalan menurun posisi perseneling di posisi tiga, sehingga cukup kencang. saya melihat sopir bus membanting setir ke kanan karena di depannya ada truk pengangkut pasir," kata Danarto.
Sri Rahayu, istri Danarto mengungkapkan, sebelum menabrak tebing suasana penumpang sudah panik dan berteriak memuji asma Allah.
Load more