Kulon Progo, tvOnenews.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo meningkatkan skrining kesehatan jiwa seiring maraknya kasus bunuh diri di daerah ini. Berdasarkan data, tercatat ada belasan kasus hingga November 2024 meliputi delapan kasus bunuh diri dan delapan kasus percobaan bunuh diri.
"Itu artinya menjadi tanda darurat kesehatan mental. Peningkatan kasus bunuh diri sudah sangat mengkhawatirkan karena seperti fenomena gunung es," kata Sri Budi Utami, Kepala Dinkes Kabupaten Kulon Progo, Senin (11/11/2024).
Dia menyampaikan, warganya yang nekat melakukan bunuh diri berusia 28-68 tahun. Motifnya bermacam-macam di antaranya ada riwayat gangguan jiwa sebelumnya, menderita penyakit kronis yang tak kunjung sembuh, masalah ekonomi keluarga hingga adanya dugaan masalah perundungan di tempat kerja. Sehingga, mereka tidak mampu menangani permasalahan yang dialami tersebut dan mengambil jalan pintas untuk mengakhiri hidup.
"Dapat dikatakan bahwa masalah depresi menjadi salah satu pemicu peningkatan kasus bunuh diri," ungkapnya.
Adapun, empat kasus bunuh diri yang diketahui berjenis kelamin laki-laki dalam sepekan terakhir ini terjadi di Kapanewon Pengasih dan Girimulyo.
Sedangkan di tahun sebelumnya, Dinkes Kabupaten Kulon Progo mencatat, ada 11 kasus bunuh diri yang terjadi selama 2022 dan 10 kasus selama 2023.
Dengan adanya kejadian tersebut, Dinkes Kabupaten Kulon Progo berupaya meningkatkan edukasi kesehatan jiwa kepada masyarakat serta meningkatkan skrining kesehatan jiwa pada anak usia sekolah, kelompok rentan seperti calon pengantin, ibu hamil dan penyandang penyakit kronis.
Load more