Sleman, Yogyakarta - Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sleman, Yogyakarta terus meningkat. Data Satgas Covid-19 DIY mencatat hari ini ada 248 penambahan kasus baru di Sleman.
Sejumlah klaster penularan juga bermunculan, mulai dari keluarga, sekolah, perkantoran, hingga tenaga kesehatan (nakes). Dari beberapa klaster tersebut, justru
klaster sekolah lebih dominan.
"Sekarang sudah banyak klaster, terutama klaster sekolah, yang paling mendominasi sebenarnya klaster sekolah cuma ekspose-nya tidak sebesar yang awal kemarin, tapi tetap dilakukan tracing," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Sleman Khamidah Yuliati, Jumat (11/2/2022).
Dari data yang dikumpulkan sedikitnya ada 6 klaster sekolah yang ditemukan di Kabupaten Sleman. Sekolah tersebut mulai dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP).
Enam sekolah tersebut sejak pekan lalu juga sudah ditutup dari aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) guna mencegah penularan. Kegiatan belajar mengajar akhirnya dikembalikan ke daring atau jarak jauh.
Sementara untuk klaster tenaga kesehatan, menurut Khamidah, ada di beberapa satuan layanan kesehatan. Namun jumlahnya berbeda di tiap layanan kesehatan.
"Klaster nakes beberapa, ada yang 4 ada yang 2, setiap satuan layanan kesehatan berbeda-beda tapi masih terhandle pelayanannya," ungkapnya.
Sedangkan untuk klaster perkantoran ada di lingkungan Pemkab Sleman. Namun Khamidah enggan menyebutkan nama kantor yang dimaksud dan berapa jumlah orang yang terpapar.
Khamidah sendiri mengimbau orang yang positif terpapar Covid-19 untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Utamanya bagi orang yang melakukan isolasi mandiri di rumah untuk tetap memakai masker.
"Yang biasanya agak lengah itu kalau isoman di rumah dia merasa nyaman di rumah buka maskernya, itu yang gak boleh sebetulnya. Jadi begitu dia bergejala, isoman di rumah, prokes untuk yang sakit maupun yang sehat harus berjalan," pungkasnya. (andri/ade)
Load more