"Aksi bersih-bersih dengan menyapu jalanan di depan Kantor Gubernur DIY merupakan simbol agar Sultan HB X bersih bersih Pemkab Sleman dan membantu para korban. Aksi juga mendesak agar Polda DIY memberantas kasus praktek mafia property, mafia pengembang dan mafia tanah di Sleman, yang sudah merusak dunia investasi!," seru orator.
Kordinator P3SRS Maliobiro City, Edi Hardiyanto meyampaikan kirab budaya Gerobag Sapi adalah simbol perjuangan dam kekuatan rakyat.
Para korban juga meminta Pemerintah Prabowo Gibran, Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Polda DIY, Bupati Sleman serta instansi terkait dan jajarannya agar membantu para korban bisa mendapatkan SLF.
"Aksi ini memang dilakukan dengan kirab budaya gerobak sapi. Bahkan para bajingan (pengendara gerobag) mengenakan pakaian adat Jawa. Ini simbol perjuangan kami selama ini yang sudah bertahun-tahun meminta hak yakni diterbitkan SLF, kemudian SHM - SRS. Kita adalah korban dari mafia pengembang, mohon dibantu," jelasnya.
Sebelumnya, pada November lalu, para korban juga telah melaporkan kasus ini ke posko Pengaduan Lapor Mas Wapres di Jakarta.
Para korban berharap SLF atau Sertifikan Laik Fungsi hingga persyaratan SHM SRS kepemilikan unit apartemen yang sudah mereka bayar lunas sejak 10 tahun lalu bisa dipermudah atas nama nasib dan hak rakyat kecil.
Tak hanya itu, dalam penyampaian aspirasi mereka juga memberi hiburan kepada masyarakat maupun wistaawan dengan panggung hiburan diatas truk trailler.
Load more