Riswan melanjutkan, saat ini pihaknya memiliki dua alat deteksi Covid-19 dengan sistem ekstraksi otomatis tersebut. Masing-masing alat mampu memproses hingga 14 sampel dalam waktu 3,5 jam.
"Dengan demikian, dalam waktu satu shift layanan PCR, jumlah sampel yang dapat diproses mencapai 56 sampel dengan mengoperasikan kedua alat," kata Riswan.
Lebih lanjut Riswan memaparkan, pihaknya harus melakukan sejumlah persiapan terlebih dahulu sebelum layanan tes PCR kilat ini benar-benar beroperasi. Salah satunya dengan membangun laboratorium khusus yang memenuhi standar Biosafety Level 2.
Baru setelah itu dilakukan uji coba untuk memastikan hasilnya akurat sesuai standar yang berlaku.
Load more