Yogyakarta, tvOnenews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) selama Januari-November 2024 sebanyak 34,29 juta perjalanan.
Secara kumulatif, jumlah tersebut menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu enam tahun terakhir sejak 2019 lalu.
"Enam tahun terakhir, perkembangan wisnus tahun 2024 tertinggi yakni tercatat 34,29 juta perjalanan termasuk dibandingkan covid-19 pada 2019 yang hanya mencapai 18,57 juta perjalanan," kata Herum Fajarwati, Kepala BPS DIY saat rilis, Kamis (2/1/2025).
Ia menyebut, wisnus selama Januari-November 2024 untuk DIY didominasi pergerakan antar wilayah provinsi. Artinya dari luar provinsi DIY ke DIY atau inter provinsi yang tercatat 20.800.543 perjalanan selama 2024. Sedangkan, intra provinsi antar daerah di DIY tercatat 13.489.993 perjalanan.
Dilihat berdasarkan tujuan kabupaten/kota, Sleman disebut-sebut menjadi daerah tujuan bagi 36,45 persen perjalanan wisnus ke DIY sebesar 12.499.230 perjalanan. Adapun, total se-DIY mencapai 34.290.536 perjalanan.
"Artinya yang ke Kabupaten Sleman sepertiganya lebih dibandingkan kabupaten lain sehingga Sleman sangat mendominsasi. Tujuan kedua adalah Kota Yogyakarta," ucap Herum.
BPS juga mencatat tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang pada November 2024 sebesar 60,98. Artinya secara month-to-month (m-to-m) naik 5,08 poin. Kemudian secara years-on-years (y-on-y) turun 5,79 poin. Sementara, TPK hotel non bintang di periode yang sama sebesar 23,60. Secara m-to-m dan y-o-y naik masing-masing 0,97 poin dan 0,52 poin.
Dengan total tamu selama November 2024 yang menginap di seluruh penginapan di DIY sebanyak 691.867 orang atau naik 18,10 persen dibanding Oktober 2024 yang mana tamu asing hanya 2 persen, sisanya yakni 98 persen adalah WNI.
Selanjutnya, tamu yang menginap di hotel bintang mencapai 71 persen dan 29 persen non bintang.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY, Tri Saktiyana menyampaikan, Pemda DIY terus berupaya mengembangkan objek wisata yang sesuai untuk wisata berkualitas. Bukan hanya ada Pantai Parangtritis di Kabupaten Bantul yang merupakan mass tourism dan sudah melegenda.
"Kita ada sentuhan baru seperti pantai-pantai baru yang indah di Gunungkidul. Ada pegunungan indah di Kulon Progo. Itu gak bisa mass tourism. Bus besar gak bisa masuk kesana dan sengaja kita buat gak bisa masuk kesana, tapi Alphard bisa masuk kesana," tuturnya.
Tri menyebut, perlu kesiapan Sumber Daya Manusia pendukung, bukan hanya pemerintah saja yang berperan tapi pelaku wisata seperti PHRI, GIPI dan lainnya.
"Kita dorong untuk menyiapkan itu. Ada wisata minat khusus sport tourism misalnya arung jeram, panjat tebing termasuk yang populer sekarang lari. Juga wisata yang bersifat healing seperti berkaitan dengan kesehatan mental," kata Tri.
Untuk mewujudkan quality tourism maka dibutukan upaya yang bertahap. (scp/buz)
Load more