Yogyakarta, tvOnenews.com - Pusat Studi Transportasi dan logistik (Pustral) UGM menyampaikan survei hasil persepsi publik terhadap penyelenggaraan transportasi pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Hasilnya, indeks kepuasan pengguna berdasarkan moda transportasi tertinggi dicapai Kereta Api (KA) dengan nilai 4,6 (92,59 persen dari skor maksimum). Sedangkan, terendah pada moda transportasi bus dengan nilai 4,2 (83,98 persen dari skor maksimum).
"Kepuasan tertinggi pada moda KA dalam hal inovasi jenis layanan, ketepatan waktu dan kemudahan informasi. Sementara terendah pada bus terkait layanan petugas, sosialisasi keselamatan dan kemudahan informasi," kata Ikaputra, Kepala Pustral UGM, Jumat (10/1/2025).
Di luar kepuasan masyarakat yang cukup tinggi tersebut, lanjut dia, terdapat beberapa isu yang perlu mendapat perhatian di antaranya kemudahan memperoleh tiket, ketepatan waktu dan keterjangkauan tarif, kualitas jalan dan pengaturan lalu lintas hingga kebersihan, kenyamanan ruang tunggu dan sarana.
Pustral UGM mengambil sampel responden sebanyak 5.804 yang dilakukan di tujuh provinsi yang diproyeksikan mewakili kurang lebih 62 persen tujuan pelaku perjalanan selama libur Nataru.
Disana, survei fokus pada lebih kurang 37 simpul transportasi dan titik ruas jalan di masing-masing provinsi seperti rest area, terminal, pelabuhan, stasiun dan bandara pada 29 Desember 2024 - 3 Januari 2025 yang diprediksi menjadi puncak pergerakan mobilitas masyarakat.
Secara umum, jumlah responden yang menjawab puas dan sangat puas mencapai 86 persen. Sementara, 1,6 persen menjawab tidak puas dan 11,3 persen netral.
Adapun, indeks kepuasan pengguna transportasi mencapai nilai 4,39 (88,28 persen dari skor maksimum) atau berada di kategori sangat puas. Indeks tertinggi dicapai pada aspek keamanan di sarana angkutan umum dengan nilai 4,6 (92,31 persen dari skor maksimum).
Sedangkan indeks terendah pada aspek sosialisasi keselamatan dengan nilai 4,2 (83,56 persen dari skor maksimum).
Di lokasi yang sama, Kepala Terminal Giwangan, Sigit Saryanto awalnya memperkirakan bahwa kepuasan terhadap moda transportasi bus nilainya di bawah 70 persen namun ternyata di atasnya.
Ditambah sekarang ini, menurutnya, bus bukan lagi menjadi moda transportasi alternatif melainkan pilihan. Sehingga perlu peran dari perusahaan otobus (PO) untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan masyarakat. Sementara, pemerintah berperan dalam memberikan fasilitas di terminalnya.
"Dan saya menyadari ada kekurangan dan menjadi pekerjaan rumah untuk mengakomodir apa kemauan pengusaha maupun masyarakat," kata dia. (scp/buz)
Load more