Lalu untuk ketersedian vaksin, Baning yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan itu menyatakan, hingga saat ini stok vaksin di Kulonprogo tergolong masih aman. Untuk jenis Sinovac pihaknya masih memiliki sebanyak 4.301 dosis, kemudian Astrazeneca 10 fill, Moderna 1 fill dan Pfizer sebanyak 66 fill.
Meski tidak banyak, Baning memastikan stok vaksin yang berada di Gudang Dinas Kesehatan Kulon Progo itu dipastikan cukup untuk seluruh sasaran vaksin, entah itu vaksinasi primer maupun booster. Namun apabila sudah menipis pun pihaknya masih bisa mengajukan distribusi vaksin tambahan ke Pemda DIY.
“Untuk alokasi vaksinnya kami akan lebih mengutamakan kepada vaksin yang akan habis masa berlakunya atau disuntikan sebelum kadaluarsa,” ujar Baning.
Semetara itu ketua gugus tugas kabupaten Kulon Progo, Fajar Gegana mengungkapkan, dengan sudah berjalannya vaksinasi dosis ketiga harapannya juga turut mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Terlebih lagi saat ini juga telah muncul varian baru Omicron yang penularannya lebih cepat.
Meski nantinya masyarakat Kulon Progo akan mendapat vaksinasi booster, ketua gugus tugas menghimbau kepada masyarakat yang sudah divaksin agar tetap patuh terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat. Karena sejatinya vaksin berfungsi untuk meminimalisir dampak penularan Covid-19 dan kemungkinan bisa berpotensi tetap tertular virus apabila lengah terhadap prokes.
“Vaksin booster diberikan agar paparan Covid-19 varian baru Omicron bisa diantisipasi. Saat ini vaksin tersebut kami prioritaskan kepada masyarakat yang dari sisi pekerjaan lebih rentan terpapar virus,” katanya. (Ari Wibowo/Buz)
Load more