Kulon Progo, DIY - Capaian vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khususnya bagi lansia tergolong masih rendah dibandingkan dengan sasaran lainnya.
Sementara untuk dosis kedua menyentuh angka 65 persen dan dosis ketiga 2,2 persen. Jumlah capaian vaksinasi bagi lansia itu terbilang masih rendah dibanding sasaran lainnya yang sudah menyentuh angka 80 sampai 100 persen.
“Namun kami akui untuk vaksinasi door to door tidak secepat vaksinasi masal yang peningkatannya bisa langsung beberapa persen,” ujar Baning, Rabu (23/2/2022).
Masih sedikitnya lansia di Kulon Progo yang tervaksin diakibatkan beberapa faktor. Pertama adalah karena banyaknya lansia yang menjadi sasaran vaksinasi memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Kondisi itu membuat petugas kesehatan tidak bisa menyuntikan vaksin secara langsung karena harus menunggu keputusan dari dokter yang merawat lansia tersebut.
Kemudian kendala kedua, yakni permasalahan akses, pada beberapa wilayah di Kulon Progo diakuinya memang ada fasyankes yang masih sulit diakses oleh lansia. Seperti di wilayah pegunungan dengan kondisi jalan menanjak dan terjal. Serta jarak rumah sasaran vaksinasi dengan fasyankes yang cukup jauh.
Terkait dengan hal tersebut, Baning mengaku pihaknya sudah melakukan upaya vaksinasi door to door. Yakni dengan mengerahkan petugas kesehatan untuk langsung mendatangi kediaman sasaran vaksin supaya bisa mendapat imunisasi Covid-19 tanpa harus ke fasyankes.
Lalu untuk ketersedian vaksin, Baning yang juga Sekretaris Dinas Kesehatan itu menyatakan, hingga saat ini stok vaksin di Kulonprogo tergolong masih aman. Untuk jenis Sinovac pihaknya masih memiliki sebanyak 4.301 dosis, kemudian Astrazeneca 10 fill, Moderna 1 fill dan Pfizer sebanyak 66 fill.
Meski tidak banyak, Baning memastikan stok vaksin yang berada di Gudang Dinas Kesehatan Kulon Progo itu dipastikan cukup untuk seluruh sasaran vaksin, entah itu vaksinasi primer maupun booster. Namun apabila sudah menipis pun pihaknya masih bisa mengajukan distribusi vaksin tambahan ke Pemda DIY.
“Untuk alokasi vaksinnya kami akan lebih mengutamakan kepada vaksin yang akan habis masa berlakunya atau disuntikan sebelum kadaluarsa,” ujar Baning.
Semetara itu ketua gugus tugas kabupaten Kulon Progo, Fajar Gegana mengungkapkan, dengan sudah berjalannya vaksinasi dosis ketiga harapannya juga turut mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. Terlebih lagi saat ini juga telah muncul varian baru Omicron yang penularannya lebih cepat.
Meski nantinya masyarakat Kulon Progo akan mendapat vaksinasi booster, ketua gugus tugas menghimbau kepada masyarakat yang sudah divaksin agar tetap patuh terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat. Karena sejatinya vaksin berfungsi untuk meminimalisir dampak penularan Covid-19 dan kemungkinan bisa berpotensi tetap tertular virus apabila lengah terhadap prokes.
“Vaksin booster diberikan agar paparan Covid-19 varian baru Omicron bisa diantisipasi. Saat ini vaksin tersebut kami prioritaskan kepada masyarakat yang dari sisi pekerjaan lebih rentan terpapar virus,” katanya. (Ari Wibowo/Buz)
Load more