"Saya mendengar kabar Pak Darso meninggal pada 12 Januari 2025. Waktu itu, polisi datang kalau pelaku yang menabrak saya meninggal terus beliau minta kronologi kejadian waktu saya ketabrak dan Pak Gerry ketabrak. Tapi, yang pak Gery kan sopir yang menabrak beda, bukan pak Darso," pungkasnya.
Untuk diketahui, selain menabrak Tuti, mobil Toyota Avanza berplat H 9047 YQ yang dinaiki Darso dan dua rekannya juga menabrak dengan sengaja motor yang ditumpangi Gery saat aksi kejar-kejaran di utara Galeria Mall.
Dikarenakan saat itu, Darso dan dua rekannya pergi secara diam-diam ketika anak Tutik, Zalva mengurus administrasi pengajuan jasa raharja di RS yang mana sebelumnya harus ada pelaporan ke pihak kepolisian setempat.
Usai menabrak Gery, mobil berhasil kabur. Atas insiden tersebut, polisi melakukan penyelidikan. Pada 21 September 2024, tim unit gakkum Satlantas Polresta Yogyakarta mendatangi kediaman Darso di Semarang untuk mengirim surat undangan klarifikasi.
Ketika bertemu Darso, yang bersangkutan sempat tidak mengakui perbuatannya namun setelah diperlihatkan rekaman kamera CCTV di RS Bethesda Lempuyanganwangi baru dia mengakuinya.
Lalu, Darso beserta tim unit gakkum menuju ke lokasi rental mobil. Baru berjalan kurang lebih 500 meter, Darso minta berhenti untuk buang air kecil (BAK). Selesai BAK, Darso mengeluh sakit dibagian dada sebelah kiri dan meminta untuk diambil obat jantung di rumahnya. Namun, polisi berinisiatif membawa Darso ke RS Permata Medika Ngaliyan yang lokasinya dekat.
Tiba di RS, Darso langsung mendapatkan perawatan medis. Selanjutnya, polisi memberitahukan kabar Darso yang dirawat di RS kepada pihak keluarga maupun RT/RW setempat.
Load more