Sleman, tvOnenews.com - Makam Kyai Kromo Ijoyo atau Mbah Celeng di Dusun Ketingan, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta telah dipindahkan.
Makam leluhur tersebut dipindahkan karena terdampak proyek pembangunan jalan tol Yogya-Bawen.
Pemindahan makam Mbah Celeng didahului upacara adat yang dipimpin langsung oleh GKR Mangkubumi selaku perwakilan dari Keraton Yogyakarta pada Rabu (15/1/2025).
Upacara diawali dengan masuknya rombongan bregada menuju area Mbah Celeng. Selanjutnya, dua pohon bibit pule dibawa masuk ke dalam area makam. GKR Mangkubumi yang merupakan putri raja Keraton Yogyakarta memimpin doa. Kemudian, bibit pule tersebut dibawa bregada ke lahan relokasi dan ditanam disana.
Konon, Mbah Kromo Ijoyo adalah tokoh yang dihormati oleh masyarakat sebagai leluhur dan tokoh adat Dusun Ketingan.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Mbah Kromo Ijoyo diyakini meninggalkan keraton dan dipercaya sebagai penghuni pertama Dusun Ketingan.
Dalam perjalanan hidupnya, Mbah Kromo Ijoyo juga dianggap sebagai seorang prajurit yang setia pada Pangeran Diponegoro, salah satu tokoh penting dalam sejarah perlawanan melawan penjajah Belanda.
Lurah Tirtoadi, Mardiharto menuturkan bahwa upacara adat dalam proses pemindahan makam leluhur tersebut atas perintah dari GKR Mangkubumi.
"Sendiko dawuh dari GKR Mangkubumi. Karena makam ini (Makam Kyai Kromo Ijoyo) cikal bakal Dusun Ketingan dan kewajiban warga disana berupaya memulyakan para leluhur," katanya saat ditemui di sela pembongkaran makam, Kamis (16/1/2025).
Pembongkaran makam Kyai Kromo Ijoyo pada hari ini dilakukan oleh tim Al Iswat Semarang.
Mardiharto menyampaikan, pihaknya sebagai pemangku kepentingan di wilayah Tirtoadi telah menerima sosialisasi jika wilayahnya terdampak pembangunan jalan tol yang termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak awal 2019.
Wilayah Dusun Ketingan termasuk wilayah yang terdampak sangat luas termasuk area makam. Disebutkan ada enam makam yang harus dipindah karena terdampak proyek jalan tol meliputi tiga makam di Dusun Kaweden serta masing-masing satu makam di Dusun Ketingan, Rajek Lor dan Pajek Ngemplak.
"Makam yang dipindahkan baru ini (Makam Kyai Kromo Ijoyo). Lainnya, nunggu ganti rugi," ucapnya.
Koordinator Tim Al Iswat Semarang, Joko Yudo mengeklaim pembongkaran sekaligus pemindahan makam Kyai Kromo Ijoyo lancar. Proses tersebut dimulai pukul 07.00-10.00 WIB.
"Kesulitan tidak ada, lancar. Tadi pembongkaran makam dimulai pukul 07.00-09.00 WIB. Kemudian pemindahan jasad ke makam yang baru pukul 10.00 WIB sudah selesai semuanya," tutur Joko.
Disebutkannya ada dua makam yang dipindahkan yaitu makam Mbah Kromo Ijoyo kakung atau laki-laki dan putri.
"Tadi (pembongkaran) masih dapat sisa tulang tengkorak, tangan dan kaki. Setelah dibongkar, jenazah kami masukkan ke dalam kotak yang lebih dulu dikasih kain mori di dalamnya. Setelah itu, sisa tulang dimasukkan kemudian diberi wewangian, air zam-zam dan bunga," kata Joko.
Secara keseluruhan, tim Iswat Semarang telah melayani 15 kali pemindahan makam yang terdampak jalan tol meliputi 13 lokasi makam baik sesepuh maupun kampung yang terdampak jalan tol Yogya-Solo. Serta dua makam yang terdampak jalan tol Yogya-Bawen. (scp/buz)
Load more