Sementara, Asih selaku penjual minuman di Alkid mengutarakan hal berbeda. Dia setuju dengan rencana penutupan Plengkung Gading asalkan tetap diperbolehkan berjualan di Alkid.
"(Plengkung Gading) ditutup gak papa asal tetap bisa jualan disini (Alkid)," ucapnya.
Sebab untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dirinya hanya mengandalkan penghasilan dari berjualan di Alkid yang sudah dilakoninya sejak belasan tahun yang lalu.
"Kami mata pencahariannya juga cuma ini (jualan di Alkid) untuk makan dan menyekolahkan anak. Terus larinya mau kemana kalau gak disini. Saya disini sudah 16 tahun," kata Asih.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari pedagang, ada sekitar 400-an pedagang yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan kuliner di Alkid. Mereka bukan hanya warga dari sekitar Alkid melainkan ada yang berasal dari luar Yogyakarta seperti Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.
Diberitakan sebelumnya, rencana penutupan Plengkung Gading saat ini masih tahap uji coba. Penutupan gerbang luar sisi selatan Keraton Yogyakarta itu bagian dari sumbu filosofi. (scp/buz)
Load more