Yogyakarta, tvOnenews.com - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di Teras Malioboro (TM) 2 masih memperjuangkan haknya usai direlokasi di TM Ketandan dan Beskalan.
Mereka pun kembali mendatangi kantor DPRD DIY yang diawali dengan aksi long march dari Parkiran Abu Bakar Ali dengan membawa beberapa spanduk bertuliskan tuntutan 'Wujudkan Tata Kota Demokratis Tolak Warisan Dunia yang Menggusur Rakyat'.
Dalam pertemuan dengan wakil rakyat tersebut, para PKL menuntut adanya kepastian kesejahteraan berupa jaminan hidup (jadup) dari pemerintah. Sebab, mereka mengeluhkan adanya penurunan pendapatan pasca relokasi pada 14 Januari 2025 hingga saat ini.
"Karena terus terang yang dapat lapak di lantai 2 TM Ketandan sudah buka beberapa hari, itu sehari laku Rp 30 ribu bahkan ada yang malah sama sekali belum laku. Juga ada beberapa lapak yang tidak kelihatan dari jalan," kata Upi Supriyati, perwakilan pedagang ditemui usai aksi, Jumat (24/1/2025).
Adapun, permasalahan pedagang yang direlokasi ke TM Beskalan berkaitan dengan infrastruktur.
"Di (TM) Beskalan akses masuk juga belum jadi. Itu yang menyebabkan kami resah, bagaimana pengunjung mau masuk," ucapnya.
Selain itu, kata Upik, masih ada sekitar 15 pedagang yang belum dapat hak lapaknya. Hal ini dikarenakan saat pengundian nomor lapak, mereka menilai adanya kecurangan. Juga ada pedagang sudah dapat lapak namun belum berjualan karena tidak memiliki modal.
Load more