Selain tingkat penularan, lanjut Gunadi, badan kesehatan dunia (WHO) belum menemukan perbedaan lain dari keduanya. Termasuk tingkat fatalitas kematian dari orang yang terpapar Omicron biasa atau siluman.
"Yang confirm itu baru transmisinya meskipun lebih cepat itu bervariasi ada yang mengatakan 7 kali lebih cepat, ada yang mengatakan sepertiga kali lebih cepat, ada yang mengatakan 5 kali lebih cepat. Tetapi yang disepakati oleh WHO bahwa daya penularan BA.2 yang lebih cepat dari BA.1 tidak lebih cepat daripada BA.1 dibandingkan Delta begitu," bebernya.
Gunadi menambahkan, dari beberapa penelitian yang sudah ada dikatakan jika Omicron siluman ini lebih menurunkan efektivitas vaksin. Oleh karenanya disarankan masyarakat melakukan vaksinasi dosis ketiga atau booster untuk meningkatkan efektivitas vaksin.
"Jadi tetap kunci utama adalah vaksinasi, booster khususnya. Itu akan menaikkan kembali daya kemampuan sistem imun kita untuk menangkal keparahan minimal. Kita boleh terinfeksi tapi jangan sampai parah kan seperti itu kira-kira," pungkas Gunadi. (Andri Prasetiyo/Buz).
Load more