Sleman, DIY - Lokasi terdampak erupsi Gunung Merapi di Sungai Gendol, Kaliadem, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman mendadak ramai didatangi warga, Kamis (10/3/2022). Mereka ingin melihat dari dekat bekas luncuran awan panas yang menerjang sungai tersebut.
"Penasaran saja. Iya ini masih panas, sampai badan-badan itu terasa panas," ujar salah satu warga bernama Andika.
Warga Kaliadem itu mengaku saat peristiwa erupsi terjadi sempat mendengar suara dentuman. Namun ia dan keluarganya memilih tidak mengungsi dan bertahan di rumah.
"Suaranya seperti truk bakdam itu nyuntak (menurunkan) pasir, kemrosoklah sekitar jam setengah 12 malam. Sekarang saya lihat ya penuh (material vulkanis). Kemarin kan dalem itu (Sungai Gendol) sekitar 20an meter lah (kedalaman) sekarang sudah penuh. Ini juga bau belerang," katanya.
Sementara itu Panewu Cangkringan Sleman Djaka Sumarsana mengatakan sudah menutup semua akses jalan masuk menuju Kaliadem.
"Untuk akses jalan masuk kita tutup, sepeti di Bunker Kaliadem, terus kemudian di Ngrangkah tempat Petilasan Mbah Maridjan ke utara ke timur juga kita sudah instruksikan untuk ditutup," terangnya.
Dijelaskan Djaka, penutupan semua akses masuk ke Kaliadem ini dilakukan guna mengantisipasi lokasi tersebut menjadi wisata dadakan. Pasalnya di lokasi bekas aliran erupsi tersebut kondisinya masih sangat panas.
Jika dibiarkan maka dapat membahayakan keselamatan warga. Terlebih lokasi ini hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
"Jadi itu sebetulnya untuk material masih panas, informasi dari pak lurah itu harus menunggu 2 sampai 3 bulan baru berani diangkat. Karena walaupun nampak luar dingin tapi dalamnya itu panas. Jarak titik ini 5 kilometer dari puncak," Pungkas Djaka. (Andri Prasetiyo/Buz).
Load more