Sleman, DIY - Kabupaten Sleman, Yogyakarta dikepung zona merah Covid-19. Dalam peta zonasi Covid-19 yang dirilis Pemkab Sleman hari ini, sebanyak 64 dari 86 kalurahan masuk kategori zona merah.
Jika dipersentase, 64 kalurahan berstatus zona merah itu setara dengan 74,4 %. Sedangkan 15 kalurahan masuk kategori zona oranye (17,4%) dan 7 kalurahan berstatus zona kuning (8,2%).
Peta zonasi Covid-19 tingkat kalurahan ini bersifat dinamis dan diterbitkan secara berkala. Hingga kini Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman telah menerbitkan peta zonasi Covid-19 tingkat kalurahan sebanyak 19 kali pada 2021 dan 8 kali tahun 2022.
"Mari perketat protokol kesehatan seiring terjadinya lonjakan jumlah zona merah di Kabupaten Sleman dengan Cita Mas Jajar (cuci tangan, pakai masker, jaga jarak aman), kurangi mobilitas jika tidak ada keperluan mendesak, dan hindari kerumunan," tambahnya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menerangkan, pihaknya saat ini fokus dalam percepatan vaksinasi Covid-19. Terlebih saat ini Sleman juga masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 mulai 8-14 Maret 2022.
"Saat ini Sleman memasuki PPKM level 4. Selain karena tingginya angka konfirmasi positif di wilayah kita, juga karena tingkat vaksinasi terutama booster yang dinilai masih kurang," ujarnya saat memimpin rakor lintas sektoral hari ini.
Data Dinkes Sleman hingga 6 Maret 2022, capaian vaksinasi booster baru berada pada angka 13,25%. Sementara tingkat vaksinasi dosis pertama dan kedua sudah mencapai 99,2% serta 91,3%.
Kustini mengakui ada sejumlah kendala yang dihadapi terkait masih rendahnya capaian vaksinasi booster. Salah satunya adalah rendahnya partisipasi masyarakat untuk mengikuti booster.
Guna menggenjot percepatan capaian, Pemkab Sleman bersama Kodim dan Polres akan menggelar Gerakan Bersama Vaksinasi Booster di 86 kalurahan. Target dari kegiatan itu adalah sebanyak 1.000 peserta di setiap Kalurahan yang digelar selama 11 hari.
"Harapan kita bersama dengan percepatan vaksinasi booster, semoga angka konfirmasi (positif) di Sleman menurun dan level PPKM ikut membaik. Sehingga ke depan kita dapat menjalankan ibadah Ramadhan dengan lebih aman dan nyaman," pungkas Kustini. (Andri Prasetiyo/Buz).
Load more