Yogyakarta, DIY - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kota Yogyakarta, kembali diperpanjang hingga 21 Maret 2022 mendatang. Pemkot setempat pun sudah mempersiapkan antisipasi, lantaran geliat wisatawan akhir-akhir ini makin tak terbendung.
"Prinsipnya, kalau kita sekarang ini kan mengetatkan protokol (kesehatan) di kampung dan rumah. Nah, yang paling penting, bagaimana warga agar interaksinya itu dengan sesama saja, yang ada di lingkungannya, ya," kata Heroe Poerwadi, Rabu (16/3/2022).
Pasalnya, penghapusan syarat hasl negatif antigen untuk pelaku perjalanan darat, laut, dan udara membuat pelancong yang terpapar Covid-19 namun tak bergejala bisa leluasa masuk Kota Yogyakarta. Sehingga, cukup riskan jika terjadi interaksi yang tinggi dengan masyarakatnya
"Maka, yang kita susun adalah menjaga warga di lingkungan, sebisa mungkin interaksinya dengan wisatawan, atau dari luar daerah bisa berkurang. Ini kan untuk mengantisipasi sebaran Covid-19 di pemukiman penduduk," urainya
"Jadi, konsentrasi kita di mikronya, karena wisatawan yang datang sekarang tidak perlu antigen, sementara arus kereta, baik jarak jauh, maupun dekat juga semakin tinggi," imbuh Wakil Wali Kota Yogyakarta tersebut.
Heroe menjelaskan, kasus Covid-19 yang mulai melandai dalam kurun satu pekan terakhir harus bisa dipertahankan. Sebagai informasi, pada Senin (14/3/2022) lalu, hanya ada tambahan 71 pasien corona. Jumlah tersebut merupakan yang paling rendah, dalam kisaran satu bulan terakhir.
Sementara kasus aktif juga sudah menunjukkan penurunan yang cukup signifikan di angka 1.647, seiring lonjakan tingkat kesembuhan pasien. Oleh sebab itu, Heroe pun mendorong kedisiplinan masyarakat agar pelandaian ini konsisten dan level PPKM di Kota Yogyakarta segera turun.
"Sekarang (kasus aktif) bahkan sudah sepertiga dari puncak kemarin. Mudah-mudahan, pas bulan Ramadan nanti betul-betul sudah landai, sehingga kita bisa melaksanakan ibadah dan berkegiatan dengan lebih baik," terangnya. (Nuryanto/Buz)
Load more