Hendak Tawuran, 8 Remaja di Kulun Progo Diamankan Polisi

Kulon Progo, DIY - Delapan remaja yang berstatus pelajar diamanakan jajaran Polres Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat berniat melakukan aksi tawuran.

Selain mengamankan remaja tersebut, polisi juga mengamankan barang bukti berupa sarung yang telah dimodifikasi sebagai senjata untuk tawuran.

Penangkapan kedelapan remaja yang berniat melakukan tawuran ini berlangsung pada Rabu dinihari, diwilayah pedukuhan Milir, Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Pengasih ,kabupaten Kulon Progo , Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedelapan remaja yang masih berstatus pelajar ini tak berkutik saat disergap petugas.

Kapolres Kulon Progo, AKBP Muharomah Fajarini mengatakan bila kedelapan remaja ini diamankan di wilayah Pedukuhan Milir, Kelurahan Kedungsari, kecamatan Pengasih.

Polisi juga menemukan barang bukti berupa sarung yang telah dililit menggunakan tali sehingga lebih keras serupa tongkat. Polisi juga menyita enam unit sepeda motor yang digunakan kedelapan pelajar.

"Kami amankan dinihari tadi di wilayah Milir. Mereka hendak tawuran yang mereka sebut perang sarung dengan kelompok lainnya," kata Fajarini Rabu (6/4/2022)

Berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian, kedelapan pemuda itu memang menunggu kelompok lainnya yang telah bersepakat untuk melakukan perang sarung di area Underpass Milir.

Penggunaan sarung oleh kedelapan remaja itu menurut polisi adalah upaya untuk menghindari pelanggaran Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang penggunaan senjata tajam. Mereka akhirnya menggunakan sarung sebagai senjata untuk melukai lawannya.

"Kepada kedelapan remaja ini akan kami lakukan pembinaan selama tiga hari di Mapolres Kulon Progo. Kami juga sudah memanggil orang tua dari kedelapan remaja ini," imbuh Fajarini.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo, Arif Prastowo menyayangkan peristiwa ini terjadi. Ia berharap orang tua lebih mengawasi anaknya yang beraktivitas di luar rumah.

"Kami akan segera koordinasi dengan sekolah tempat kedelapan remaja ini belajar dan sekolah lainnya agar memberikan pemahaman bagi anak didik mereka," tutup Arif. (Ari Wibowo/Buz)