Bantul, Yogyakarta,- Menjelang datangnya Idul Fitri 1443, masyarakat banyak yang berburu makanan untuk hidangan hari raya maupun oleh-oleh bagi sanak keluarga. Satu di antara pilihan makanan hari raya adalah madumongso.
Makanan kecil ini menjadi pilihan sajian keluarga di meja tamu ketika lebaran tiba. Sehingga permintaan camilan madumongso menjelang datangnya lebaran meningkat tajam.
Salah satu pemilik rumah produksi olahan makanan Madumongso, Emilia Andriyani mengatakan, menjelang datangnya Idul Fitri, pesanan Madumongso miliknya meningkat tajam.
Andriyani mengaku menjelang lebaran tahun ini sudah mulai banyak pesanan yang masuk. Dalam hitungan kasarnya, selama libur lebaran nanti sudah ada pesanan yang masuk hingga totalnya mencapai satu ton.
" Saya bersyukur, pesanan sudah banyak berdatangan. Ini berbeda pada kondisi dua tahun lalu saat pandemi covid 19 datang," ungkap Emilia Andriyani saat ditemui di rumahnya di Ngringinan Palbapang Bantul Yogyakarta, Rabu (20/4/2022).
Setiap harinya Andriyani harus mengolah sebanyak 50 Kg bahan jadi Madumongso untuk memenuhi pesanan yang masuk. Teknis pembuatannya memang cukup rumit, yakni awalnya harus memasak beras ketan dengan cara mengukus.
Pengukusan itu melalui pencucian dua kali, pertama dari beras dicuci dan dimasukkan ke dalam kukusan. Kemudian setelah berubah warna dicuci lagi dan dimasukkan lagi dimasak hingga matang.
" Setelah matang dan dingin, adonan itu ditaburi ragi kemudian didiamkan selama dua hari. Kemudian adonan dicampur campuran santan, gula pasir, gula merah dan kelapa muda," jelas Andriyani.
Setelah dua hari disatukan dicampur kemudian jadi Madumongso. Kalau untuk proses pembuatan ada tiga tahap, jadi satu kali masakan itu bisa memakan waktu dua hari. Karena tidak sembarang orang bisa mengaduk adonan dengan bahan dasar ketan," lanjutnya.
Andriyani menambahkan bahwa saat ini dirinya dibantu 7 orang pekerja untuk memenuhi pesanan Madumongso yang terus berdatangan. Satu kilo Madumongso dibandrol dengan harga 52 ribu rupiah.
" Pembeli bisa memilih Madumongso yang disajikan bulat atau lonjong. Untuk setiap kilonya yang dikemas dengan wadah plastik ataupun besek terdapat 50-60 biji Madumongso," ujarnya.
Andriyani mengatakan selain dipasarkan melalui online dirinya asih mengandalkan toko oleh-oleh yang ada di Yogyakarta.
" Produk kami juga lulus kurasi sehingga bisa diperdagangkan di area Bandara Yogyakarta International Airport,” pungkasnya. (Ssn/Buz)
Load more