Kronologis Pembakaran Mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta

Yogyakarta - Seorang Mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) dibakar oleh tiga orang temannya. Pembakaran tersebut terjadi pada 23 Maret 2022 lalu, namun baru viral usai penggalangan dana yang dibuka di lembaga filantropi kitabisa.com.

Dalam pengumpulan dana yang berjudul "Disiram Bensin, Mahasiswa Kritis Alami Luka Bakar!"dijelaskan kronologis dari pembakaran yang dialami mahasiswa bernama Dimas Toti Putra tersebut.

"Malam itu, amarah teman membawa petaka. Dimas disiram bensin, pemantik dilempar hingga api melahap tubuh Dimas. Akibat aksi pembakaran itu, tubuh Dimas menjadi merah kehitaman dan melepuh hingga mengeluarkan nanah yang bercampur darah," tulis keterangan yang dikutip tvOnenews.com pada Jumat (22/4/2022).

Baca Juga: Mahasiswa UTY Dibakar oleh Tiga Orang Temannya

Lebih lanjut dikatakan bahwa mahasiswa teladan itu terbaring kritis di ICU, sementara  sang ayah bekerja keras mengandalkan hasil berjualan di warung kecil demi bisa bayar pengobatan ratusan juta.

"Dimas, seorang mahasiswa yang sudah ditinggal ibu wafat sejak duduk di bangku SMP. Meski kini tinggal dengan ibu sambung, ia mampu beradaptasi dengan baik," katanya,

Saat kejadian, diceritakan Dimas sedang berada berbincang dengan salah satu temannya di kamar. Kemudian ketiga teman lainnya datang dan melakukan aksi sadis tersebut.

"Malam itu, Dimas tengah berbincang dengan salah satu temannya di kamar. Siapa sangka, kedatangan tiga teman yang datang menyusul ke kamar Dimas malah membawa petaka," lanjut keterangan tersebut.

Sontak temannya yang berbincang dengannya sedari awal berteriak minta tolong. 

"Bu.. Bu.. Dimas Terbakar," teriak teman Dimas.

Setelah menyiram bensin ke tubuh Dimas, ketiga temannya tersebut melarikan diri.

Pada malam itu, Dimas kemudian langsung dilarikan ke Rumah sakit dengan menggunakan motor.

Namun nahas, sekujur tubuh Dimas yang dipenuhi luka bakar parah membuat kondisinya kritis.

"Dimas tak mampu bergerak dan berbicara. Tenggorokannya sakit sehingga sulit menelan dan harus menggunakan selang NGT untuk makan dan minum. Nafasnya tercekik sesak hingga harus dipasang alat bantu medis," katanya.