Karena perbuatannya, Renaldi dan teman-temannya sempat mendekam di LP Cebongan, sebelum akhirnya dipindah ke Lapas Anak Kelas II B Wonosari, Gunung Kidul.
Ketika menjadi tahanan lapas, Renaldi mendapatkan pelajaran yang membuatnya dan teman-temannya jera.
"Saya dan teman-teman dipukuli oleh warga binaan dewasa. Ternyata, mereka juga tidak suka dengan perbuatan kami," akunya.
Beruntung, selama menjalani hukuman di lapas, dirinya dan teman-temannya mendapatkan pendampingan serta bimbingan dari petugas Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Dinas Pendidikan Gunung Kidul.
Lepas dari hukuman penjara, Renaldi dan ketiga temannya memutuskan untuk melanjutkan sekolah dengan mengambil Paket C di SKB Dinas Pendidikan Gunungkidul.
"Selain pelajaran akademik, saya juga mendapatkan pelajaran budi pekerti dan keterampilan tentang komputer dan internet. Di sinilah saya memutuskan untuk insyaf dan tidak lagi terjerumus ke pergaulan yang tidak bermanfaat seperti yang saya lakukan dulu," katanya.
Saat ini, hari-harinya diisi dengan kesibukan membuat website untuk dijual. Dia pun mengimbau para pelaku kejahatan jalanan agar segera menyudahi aksinya dan kembali ke kehidupan normal. Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa orang tua memiliki peran yang sangat besar bagi seorang anak dalam memilih jalan hidupnya.
Load more